Kursi Besi Rusak dan Hilang di Kota Lama Semarang, Warga Menduga Dicuri pada Malam Hari
Kursi besi di kawasan kota lama rusak dan hilang karena termakan usia.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Kawasan Kota Lama SEMARANG merupakan destinasi wisata unggulan yang kerab dikunjungi wisatawan di Kota SEMARANG. Berbagai sarana dan prasarana seperti kursi, tempat sampah dan pembatas jalan yang terbuat dari besi dengan bentuk khas disediakan untuk memfasilitasi pengunjung.
Namun beberapa bulan terakhir, sejumlah kursi yang berada di jalan suari dan taman suari atau tepatnya didepan Gereja Blenduk hilang dan beberapa sandaran badan dan tangan.
Sejumlah warga menduga, hilang dan rusaknya kursi besi dikawasan tersebut karena rusak dan diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hingga sempat ramai menjadi pembicaraan di sosisal media Facebook atas nama Johanes Christiono.
Dalam postingannya ia menyebut, Lambat Laun Habis Jadi Besi Rongsokan, Inilah yang terjadi di Kota Lama Semarang. Besi cor yang dimaksudkan untuk membatasi area pejalan kaki makin habis.
BACA JUGA:Bangunan di Kota Lama Semarang yang Terbengkalai Rawan Roboh, Agustina: Kita Akan Cari Pemiliknya
BACA JUGA:Tembok Bangunan Cagar Budaya milik Star Motor di Kota Lama Rubuh, Wisatawan Mulai Cemas
Tiang lampu banyak yang rusak mungkin tersenggol mobil yang lewat atau parkir. Bahkan ada yang akhirnya lenyap tinggal kabelnya, lalu kursi taman, utamanya yang dipasang permanen di jl Suari banyak yang sudah hilang.
Ada bagian sandaran yang dipotong, Lambat laun semua bagian kursi hilang. Entahlah. Karena ini bagian dari proyek revitalisasi Kota Lama, apakah memang diprogram untuk kurun waktu tertentu agar bisa diperbarui lagi.
Tapi yang jelas karena semuanya dari bahan besi cor, maka harga per kilogramnya sangat berarti bila dijual secara rongsokan. Itulah yang terjadi. Termasuk juga tutup got yang terbuat dari besi. Sudah banyak yang lenyap.
Saat dilakukan pantauan oleh diswayjateng dilapangan, kursi di sepanjang jalan Suari dan taman banyak yang hilang. Yang tersisa hanya besi binabol yang masih tetancap jalan dan kursi yang sudah tidak ada sandaran tangan dan badan.
Salah satu juru parkir dilokasi tersebut Saryono (62) menduga, hilangnya kursi dikawasan ini karena dicuri orang saat malam hari.
"Biasanya hilangnya malam hari, sedikit demi sedikit. Karena merasa masih aman, lama-lama jadi banyak," terangnya kepada diswayjateng, Selasa 27 Mei 2025.
Pria yang akrab disapa Bowo ini bekerja sebagai juru parkir dari pagi hingga sore, sehingga dia tidak melihat pasti hilangnya kursi dan pembatas jalan di kawasan tersebut.
"Saya kerja dari pagi hingga sore, jadi tidak tahu pasti saat hilang kursi disini. Lagian disini banyak premannya dan sering suka mabuk-mabukan, bisa jadi karena rusak kesegol orang mabuk," terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
