Rochman Gunawan Redaktur Radar Tegal dan Disway Jateng Tutup Usia

Rochman Gunawan Redaktur Radar Tegal dan Disway Jateng Tutup Usia

MENGANTAR - Pelayat mengantar ke pemakaman Almarhum Rochman Gunawan di TPU Mbah Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Kamis (27/11).--

Tegal, diswayjateng.id - Suasana duka menyelimuti keluarga besar Radar Tegal Group, Kamis (27/11) pagi. Salah satu redaktur Radar Tegal dan Disway Jateng, Rochman Gunawan, tutup usia.

Kabar mengejutkan datang sekitar pukul 05.30 WIB melalui pesan singkat WhatsApp yang dikirim keluarga. Pesan pendek itu menyampaikan kabar kepergian salah satu jurnalis terbaik yang dimiliki Pantura Tegal.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah meninggal dunia dengan tenang ROCHMAN GUNAWAN bin BRAWI pada hari ini Kamis, 27 November 2025, pukul 04.55 di Rumah Sakit Kardinah.”

Rochman Gunawan, atau akrab disapa Gunawan, berpulang di usia 46 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Sari Dewi Rizkyana, dan seorang putri tunggal Kirana Larasati yang masih membutuhkan perhatian seorang ayah.

Kematian Gunawan menjadi pukulan besar bagi rekan-rekan seprofesi. Betapa tidak, selama bertahun-tahun dia dikenal sebagai sosok yang rendah hati, ramah, mudah bergaul, dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.

Di dunia jurnalistik wilayah Pantura Tegal, nama Gunawan bukan hanya dikenal karena kualitas berita, tetapi karena ketulusan sikap serta dedikasi yang jarang ditemui.

Sebagai wartawan lapangan, Gunawan menghabiskan sebagian besar waktunya pada tugas peliputan di Kabupaten Tegal dan wilayah Pantura lainnya. Tak jarang dia berada di lapangan hingga larut malam demi memastikan informasi tersampaikan akurat kepada publik. 

Rekan-rekannya mengatakan, pekerjaan baginya adalah amanah, bukan sekadar profesi, Direktur Radar Tegal M. Sekhun mengenang sosok Gunawan sebagai jurnalis pekerja keras yang penuh tanggung jawab.

“Selama bekerja, dia menunjukkan dedikasi yang sangat tinggi. Ia selalu menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Kami kehilangan sosok baik, semoga almarhum husnul khatimah,” ujar Sekhun dengan suara bergetar.

Bagi rekan satu meja kerja, Gunawan bukan hanya wartawan—ia teman bercerita, kakak, sekaligus pembimbing bagi jurnalis muda yang baru belajar masuk dunia media. Ketika suasana redaksi tegang menjelang deadline, dialah yang hadir membawa humor ringan dan menenangkan banyak hati.

Kepergian Gunawan meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan. Kursinya di meja redaksi kini terdiam, menyisakan tumpukan kertas catatan liputan dan pulpen hitam kesayangannya, seperti menunggu pemiliknya kembali.

Dimakamkan di Mbah Panggung

Setelah disemayamkan di rumah duka, prosesi pemakaman dilaksanakan pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB di Pemakaman Mbah Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Ratusan pelayat hadir mengiringi, mulai dari kerabat, tetangga, rekan media, hingga para narasumber yang pernah bekerja sama dengannya.

Doa tak putus dipanjatkan agar perjalanan Gunawan lapang menuju hadirat-Nya. Tangis pecah saat jenazah diturunkan ke liang lahat, terutama dari sang anak yang kini harus tumbuh tanpa sosok ayah.

Kepergian Gunawan adalah pengingat bahwa waktu yang kita miliki sangatlah singkat. Tetapi jejak kebaikan, ketulusan, dan karya jurnalistiknya akan terus hidup di hati banyak orang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: