2 Ruas Jalan Vital di Kabupaten Tegal Mulai Ditingkatkan, Anggaran Tembus Miliaran Rupiah
PANTAU - Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo saat memantau pekerjaan jalan di ruas Pangkah-Bogares.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id – Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Mulai melakukan peningkatan dua ruas jalan vital yang menghubungkan Slawi dengan jalur Pantura.
Kedua proyek ini berada di ruas Pangkah–Bogares dan Balamoa–Kemantran, dengan total anggaran hampir Rp9,6 miliar.
Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo, mengatakan, untuk peningkatan jalan ruas Pangkah–Bogares, pekerjaan dimulai dari Desa Bogares hingga eks Pabrik Gula Pangkah.
Nilai kontraknya mencapai Rp4,807 miliar, dengan masa pekerjaan 120 hari kalender, terhitung sejak 6 Agustus hingga 3 Desember 2025.
BACA JUGA:DPUPR kabupaten Tegal Perbaiki Jalan Rusak di Kertasari
BACA JUGA:DPUPR Kabupaten Tegal akan Perbaiki Jembatan Kalierang Cilongok yang Berlubang
“Pekerjaan berupa perkerasan rigid pavement. Penyedia jasanya CV Perdana Karya Bangkit, sedangkan konsultan pengawas dari CV Musbika Diaraya,” terang Teguh.
Sementara itu, untuk ruas Balamoa–Kemantran, nilai kontraknya sebesar Rp4,804 miliar. Pekerjaan yang juga menggunakan rigid pavement ini sudah dimulai sejak 8 Agustus 2025 dan ditargetkan selesai pada 5 Desember 2025.
Jasa konstruksi dikerjakan oleh CV Dwikarsa Mandiri, dengan konsultan pengawas dari CV Musbika Diaraya.
Ruas jalan tersebut memiliki lebar 6 meter dan panjang sekitar 1.200 meter. Bahu jalan menggunakan material LPS, dengan perbaikan saluran memakai armco.
BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, DPUPR Kabupaten Tegal Menguji 50 Tenaga Konstruksi
BACA JUGA:DPUPR Kabupaten Tegal Optimis Proyek Rehab Kantor Kecamatan Kramat Selesai Tepat Waktu
Hingga Jumat (29/8) lalu, progres yang tercapai adalah pengerjaan lapis pondasi agregat kelas A sepanjang 150 meter dan pengecoran pondasi beton kurus sepanjang 70 meter. Pekerjaan melibatkan 7 tenaga kerja, 2 operator, serta 1 mandor untuk excavator dan tandem roller.
Teguh menambahkan, kedua ruas jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat. Selain sebagai jalur alternatif menuju Pantura, jalan tersebut juga menopang kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
“Di sepanjang jalan ini terdapat banyak perkantoran, sekolah, hingga fasilitas publik. Jadi peningkatan jalan sangat penting untuk menunjang aktivitas warga,” ujarnya.
Kedua proyek tersebut memiliki masa pemeliharaan 180 hari kalender setelah pekerjaan selesai. Pemerintah berharap kualitas jalan bisa lebih awet sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
