Omzet Pertokoan Alun-alun Tegal Terjun Bebas ‎

Omzet Pertokoan Alun-alun Tegal Terjun Bebas ‎

AUDIENSI — Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-Alun Tegal beraudiensi dengan Komisi III DPRD awal Juli lalu. Saat itu mereka keberatan dengan rencana diterapkannya CFN.Foto:K Anam S/diswayjateng.id--

TEGAL, diswayjateng.id - Uji coba penerapan Car Free Night (CFN) setiap malam Minggu di Kawasan Alun-Alun Kota Tegal beberapa waktu belakangan ini mulai dirasakan imbasnya oleh para pelaku usaha pertokoan.

Sejumlah pemilik toko di sekitar alun-alun mengaku harus menutup usahanya lebih awal sejak kebijakan itu diberlakukan. Dampaknya, Omzet atau pendapatan mereka menurun tajam alias terjun bebas.

‎Itu seperti yang dirasakan salah satu pelaku usaha pertokoan, Winarto. “Yang pasti menurun tajam. Karena malam Minggu sebenarnya adalah waktunya orang-orang jalan-jalan sambil berbelanja,” kata Winarto saat dikonfirmasi Radar Tegal.

‎Winarto mengungkapkan, imbas diterapkannya CFN, banyak pelanggan pertokoannya yang akhirnya berpindah ke toko lain. Sementara, masyarakat yang berkunjung saat CFN kebanyakan tidak berbelanja.

BACA JUGA:Pengamat Beri Catatan Kritis Soal Car Free Night di Kota Tegal

BACA JUGA:Car Free Night Diujicobakan Penuh, Arus Lalu Lintas Sekitar Padat

Yang ada pun hanya sekadar membeli makanan dan minuman ringan saja. Alun-Alun Tegal juga menjadi sepi, karena masyarakat lebih fokus di Jalan Pancasila. “Bagian barat mati suri perekonomiannya,” imbuh Winarto.

‎Ketua Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-Alun Tegal Anis Yuslam Dahda menyebut dampak yang ditimbulkan dari diterapkannya CFN setiap malam Minggu sangat dirasakan pelaku usaha. “Dahsyat dampaknya,” ucap Anis, yang juga merupakan salah satu pelaku usaha pertokoan di Alun-Alun Tegal.

Anis kini terpaksa harus menutup tokonya pukul 18.00, sesuai jam mulai diberlakukannya CFN. Sebab, kondisinya sepi dengan diportalnya akses masuk kendaraan.

‎“Alun-Alun Tegal menjadi seperti kuburan,” sebut Anis.

BACA JUGA: Car Free Night Diujicobakan di Jalan Pancasila Kota Tegal

BACA JUGA:Kota Tegal Uji Coba Car Free Night Malam Ini

‎Menurunnya Omzet pertokoan dinilai Anis juga mematikan simpul usaha mikro kecil menengah. Dengan berkurangnya tingkat pembelian barang, otomatis mengurangi produksi di tingkat pemasok.

Tak hanya soal Omzet, dia juga menyampaikan dampak sosial dari kebijakan tersebut. Pengamen, pengemis, dan juru parkir liar disebut semakin marak bermunculan di Kawasan Alun-Alun Tegal dan sekitarnya.

‎Pelaku usaha berharap kebijakan CFN dihentikan. “Kami mohon distop saja,” tegas Anis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: