Warga Minta Revitalisasi Bendungan Danawarih Kabupaten Tegal Dipercepat
PERTEMUAN - Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman saat menemui warga dari tiga desa yang mengalami kekeringan imbas revitalisasi Bendungan Danawarih.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id – Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Balapulang dan sekitarnya mengeluhkan dampak proyek revitalisasi Bendungan Danawarih yang sedang berjalan. Proyek yang bertujuan memperkuat struktur bendungan tersebut justru menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat, khususnya terkait dengan irigasi dan ketersediaan air bersih.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar Agus Solichin menyatakan bahwa gangguan irigasi dan surutnya sumber air bersih milik warga masih terus terjadi hingga kini. Akibatnya, sebanyak 240 hektare lahan sawah di Desa Timbangreja dan Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu serta Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang terancam gagal panen.
“Ini bukan hanya soal pertanian, tapi sudah menyentuh kehidupan dasar warga. Air bersih saja susah didapat,” tegas Agus.
Bendungan Danawarih memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan daerah. Tak hanya menjadi sumber utama pengairan sawah di musim kemarau, bendungan ini juga menopang kebutuhan air bersih warga, menjaga pasokan air tanah, bahkan berpotensi sebagai sumber air baku di masa depan.
BACA JUGA:Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Dorong Sinergi Penanggulangan Bencana
BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Tegal Soroti Masalah Penerimaan Murid Baru
“Percepatan proyek sangat penting agar kehidupan ekonomi warga, khususnya petani, tidak semakin terpukul,” kata Agus Solichin.
Warga terdampak asal Desa Timbangreja, Joko, mengaku selama berminggu-minggu air tidak lagi keluar dari pipa rumahnya yang tersambung ke saluran irigasi bendungan. Ia mengandalkan saluran tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
“Air ini kami butuhkan untuk memasak, mencuci. Sekarang sumur juga kering, sawah juga kering. Kami berharap ada bantuan terus dan proyek ini bisa cepat selesai,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Dirman, 57, warga lainnya dari desa yang sama. Ia mengaku memang menerima bantuan air bersih melalui truk tangki dari pihak pelaksana proyek, namun menurutnya belum mencukupi.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Tegal Terima Kunjungan Kerja dari DPRD Kuningan
BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Dorong Kesiapan OPD Hadapi Aplikasi Lapor Bupati 4.0
“Kalau hanya untuk kebutuhan rumah tangga mungkin cukup, tapi buat sawah? Jelas tidak cukup. Saya minta agar proyek dipercepat agar air bisa segera normal,” katanya.
Proyek revitalisasi bendungan senilai Rp65 miliar ini digarap melalui kerja sama operasi (KSO) antara PT Vitraha Consindotama dan PT. Inakko Internasional Konsulindo. Salah satu fokus pekerjaan adalah perbaikan saluran irigasi sepanjang 1,4 kilometer yang semula dijadwalkan rampung dalam dua bulan, namun kini dipercepat menjadi satu bulan demi mengurangi dampak terhadap warga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: