Merayakan 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer
PROLOG - Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal Suriali Andi Kustomo menyampaikan prolog Pram dan Kaum Muda.Foto: Istimewa --
TEGAL, diswayjateng.id - Balai Budaya Dewan Kesenian Kota Tegal yang terletak di Jalan Jalak Timur, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Barat, dipenuh sesaki orang dari berbagai latar belakang. Ada pelajar, guru, komunitas, seniman, hingga pemerhati kesenian yang berbondong-bondong datang untuk merayakan 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan terbesar sepanjang sejarah sastra Indonesia.
Acara 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer diisi dengan prolog bertajuk Pram dan Kaum Muda yang disampaikan Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal Suriali Andi Kustomo, pembacaan petikan karya Pram oleh Iqbal, pembacaan esai Goenawan Mohamad tentang Pram oleh Ida Fitri, dan pemutaran film dokumenter Pram berjudul Mendengar Si Bisu Bernyanyi yang diproduksi oleh Yayasan Lontar.
Sebelum usai, acara yang diselenggarakan Dewan Kesenian Kota Tegal ini diramaikan dengan curah pendapat dengan melibatkan penonton yang hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal Suriali Andi Kustomo menunjukkan buku-buku karya Pram yang dibawanya. Andi ingin memperkenalkan buku-buku karya Pram, terutama kepada anak muda yang datang.
Diceritakan Andi, dulu, untuk membawa buku-buku karya Pram, dihinggapi rasa takut. Buku karya Pram tidak mudah dipinjam atau dibeli. “Siapa saja yang ketahuan aparat membawanya, bisa naas nasibnya,” sebut Andi. Setiap keinginan membaca buku Pram di masa itu adalah perjuangan tidak mudah, bahkan penuh bahaya. Cerita Ubaidillah Turah ditambah testimoni Slamet Legowo menegaskan ini.
BACA JUGA:Gantikan Yono Daryono, Surliali Andi Kustomo Terpilih menjadi Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal
BACA JUGA:Dewan Kesenian Pemalang Gelar Jaran Ebek
Namun, kini buku-buku karya Pram dapat dengan mudah dan bebas diperoleh, terlebih Tetralogi Buru yang telah dicetak ulang. “Kalau sekarang lebih gampang untuk mendapatkannya, mengapa kalian melewatkan, tidak membacanya?” ungkap Andi. Sebagaimana ungkapan Pram, bahwa anak mudalah yang akan membawa perubahan, Dewan Kesenian Kota Tegal juga memfokuskan anak muda, di samping banyak seniman senior yang hadir.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Hermawan Fajar Arisandi mengapresiasi acara ini. Menurut Fajar, Pram adalah salah satu sastrawan Indonesia yang paling berpengaruh dan memiliki kontribusi besar dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia. Acara ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sastra dalam membentuk identitas dan budaya bangsa.
“Ini juga dapat menjadi kesempatan untuk menghormati warisan budaya yang telah ditinggalkan Pram. Dengan mengenang dan mengapresiasi karya-karyanya, kita dapat memahami bagaimana sastra dapat menjadi bagian dari warisan budaya bangsa,” ucap Fajar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
