Peringatan Hari Bumi, Komunitas Peduli Lingkungan dan Pelajar Pekalongan Tanam Mangrove

Peringatan Hari Bumi, Komunitas Peduli Lingkungan dan Pelajar Pekalongan Tanam Mangrove

Aktifitas tanam mangrove di Pantai Slamaran, Pekalongan.--Mukhtarom

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Dalam rangka peringatan Hari Bumi, puluhan pelajar SMK Negeri Kedungwuni PEKALONGAN dan komunitas peduli lingkungan menggelar aksi tanam mangrove di kawasan pantai Slamaran Kota PEKALONGAN dan Kabupaten Batang, Minggu 20 April 2025.

"Karena sering terjadi banjir di Pekalongan, kami mengadakan penanaman mangrove agar dapat mengurangi bencana alam yang kemarin sering terjadi, serta untuk menjaga alam dari erosi," kata Farhan, pelajar SMKN Kedungwuni, peserta tanam mangrove.

Puluhan pelajar Pekalongan tersebut menanam seribu bibit mangrove di sekitar tanggul pantai yang membentang dari wilayah Kota Pekalongan hingga Kabupaten Batang.

Di wilayah ini yang dulunya daratan, kini menjadi rawa-rawa dalam 10 tahun terakhir karena kenaikan permukaan air laut.

BACA JUGA:Respon Darurat Sampah, GP Ansor Kota Pekalongan Gandeng Takmir Masjid hingga Siapkan Sistem Bank Sampah

BACA JUGA:Polisi Amankan Bubarkan Balap Liar di Sragi Pekalongan, 2 Motor Modifikasi Diamankan

Aktivis lingkungan dari Sekolah Mangrove 'Mang EC' Batang, Suwung, mengatakan penanaman mangrove di pesisir Pekalongan hingga Batang sangat kurang, dengan bentangan bibir pantai yang panjang harusnya seribu bibit per satu hektar yang ditanam berkelompok.

"Saat ini kurang banyak, karena panjang pantai Batang-Pekalongan panjang, maka harus ada tindak lanjut agar lebih banyak penanaman mangrove untuk menangkal banjir rob dan abrasi," terang Suwung.

"Kalau menurut perhitungan kami, lanjut Suwung, dari data (dinas) kehutanan, setiap satu hektar 10 ribu pohon mangrove, ngeblok dan mulai dari pinggiran di sungai, tambak dan lainnya. Intinya dengan adanya global warming, salah satunya dengan peningkatan permukaan air laut, kita harus ada aksi untuk menyelamatkan pesisir," tandas Suwung.

Suwung mengamati, dalam satu dekade terakhir terjadi peningkatan permukaan air laut yang sangat signifikan di pesisir Pekalongan dan Batang.

BACA JUGA:Pengamanan Jumat Agung dan Paskah, Polres Pekalongan Terjunkan Personel dan K9

BACA JUGA:Konflik 'Ndasmu Gedi' Puskesmas Jenggot Pekalongan yang Viral Akhirnya Berujung Damai

"Yang paling terdampak yaitu kawasan pesisir, yang bisa dilakukan yaitu dengan menanam mangrove. Kami berusaha mengajak para pelajar dan masyarakat peduli lingkungan untuk menanam magrove di slamaran ini," kata Suwung.

Mangrove memiliki fungsi untuk mengendalikan kerusakan bibir pantai, dari amukan abrasi, selain itu pohon ini juga membantu suplay oksigen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: