SEMARANG, diswayjateng.com – Momentum Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember dimaknai secara istimewa oleh warga Kawasan Argorejo, Semarang. Ibu-ibu yang tergabung di PKK RT 05/RW 04 Kelurahan Kalibanteng kulon menggelar kegiatan berbagi sembako sebagai wujud kepedulian sosial dan kebersamaan warga.
Pagi itu, suasana Argorejo terasa berbeda. Bukan hiruk pikuk aktivitas yang mendominasi, melainkan kehangatan kebersamaan para ibu yang dengan penuh semangat menyiapkan dan membagikan paket sembako kepada warga.
Koordinator pembagian sembako, Dede Purwatiningsih, tampak sibuk memastikan seluruh proses berjalan tertib dan tepat sasaran.
Tahun ini, sebanyak 100 paket sembako berhasil disiapkan, berisi beras, telur, mi instan, minyak goreng, dan gula.
“Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi kami para ibu. Hari Ibu bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi pengingat agar kami terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, bijaksana, dan bahagia, tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga lingkungan,” ujar Dede pada wartawan.
BACA JUGA:Peringatan Hari Ibu ke-97 Tingkat Kota Salatiga, Bertabur Penghargaan
BACA JUGA:Jambore Perempuan di Kabupaten Tegal Warnai Momentum Peringatan Hari Ibu
Paket sembako tersebut dibagikan kepada warga RT 01 hingga RT 06. Bahkan, beberapa warga di luar wilayah RT turut menerima bantuan.
“Karena jumlah paket lebih banyak, kami bisa berbagi lebih luas. Semoga ke depan jumlahnya terus bertambah,” tambahnya.
Ketua RW 05, Trianto, menambahkan kegiatan berbagi sembako ini telah rutin dilaksanakan selama tiga tahun terakhir dan dipelopori oleh PKK RT 05.
“Manfaatnya dirasakan seluruh warga RW 05, dari RT 01 sampai RT 06. Kami mengusung tema Berbagi dan Kebersamaan,” jelasnya.
Sasaran utama penerima bantuan adalah lansia serta warga yang kurang beruntung secara ekonomi.
Dana kegiatan berasal dari iuran ibu-ibu PKK, dukungan warga, serta kontribusi Ketua RW, mencerminkan kuatnya semangat gotong royong.
Lebih dari sekadar aksi sosial, kegiatan ini juga menjadi simbol perubahan wajah Argorejo.
Kawasan yang dahulu dikenal sebagai lokalisasi kini terus bertransformasi menjadi lingkungan yang menumbuhkan nilai-nilai sosial, kepedulian, dan kebersamaan antarwarga.