Fokus pemerintah kini baru sebatas mencoba menarik keramaian secara pelan-pelan melalui promosi digital harian, sembari menyusun rencana makro yang belum dipastikan rinciannya.
Yusep menyiratkan adanya kegagalan dalam menciptakan ekosistem wisata yang terintegrasi di masa lalu. Padahal, lokasi kios tersebut secara strategis berada dekat dengan titik penurunan penumpang (terminal), namun gagal menangkap potensi ekonomi yang ada.
Meskipun tercatat ada 27.630 pengunjung selama Januari hingga November 2025, angka tersebut rupanya belum cukup kuat untuk menjamin keberlangsungan usaha di 25 kios tersebut.
Sebagai upaya penyelamatan kini hanya bisa menjanjikan langkah-langkah administratif dan teknis sederhana untuk tahun depan. Langkah-langkah tersebut meliputi Penghijauan Ulang, dengan Melakukan penanaman pohon buah dan tanaman keras untuk memperbaiki estetika kawasan yang kini terlihat kurang menarik.
Kemudian Mencoba mempromosikan kembali Bukit Gong sebagai pemikat tambahan melalui konten di media sosial. Lantas Mengarahkan sekolah dan komunitas untuk melakukan kegiatan gathering guna memancing keramaian.