JEPARA, diswayjateng.com - Pemkab Jepara mencanangkan Program Jepara Menanam. Program ini menjadi langkah strategis mengurangi luas lahan kritis di Jepara dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Program Jepara Menanam juga dilakukan bersamaan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2025, di Lapangan Oro-oro Bucu, Kecamatan Kembang.
Bupati Witiarso Utomo menyampaikan, luas lahan kritis di Jepara mencapai 8.769,25 hektare berdasarkan data tahun 2024. Meliputi lahan kritis seluas 6.686,90 hektare dan sangat kritis 2.082,35 hektare.
"Melalui Program Jepara Menanam, kami berharap kondisi tersebut dapat berangsur pulih, " ujar Witiarso pada Sabtu (12/12/2025).
Dengan program itu, Pemkab Jepara ingin mengurangi luasan lahan kritis. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi semua pihak agar gerakan ini benar-benar berjalan dan membuahkan hasil.
Bupati Witiarso menambahkan bahwa masyarakat telah menyepakati gerakan menanam 800 ribu bibit setiap tahun. Dengan target itu, dalam empat tahun Jepara ditargetkan mampu menanam 3,2 juta pohon.
“Kita harus sayang dengan alam agar alam juga sayang dengan kita. Jika keseimbangan terjaga, kehidupan akan lebih aman,” tegasnya.
Tak hanya itu, Witiarso juga menekankan bahwa tanaman yang ditanam bukan hanya jenis yang tidak berbuah. Namun juga pohon berbuah yang memiliki nilai ekonomi.
“Sehingga yang merawat bisa mendapatkan nilai ekonomi. Jadi manfaatnya tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa mulai tahun 2027, anggaran penanaman pohon untuk mitigasi bencana harus menjadi fokus Pemkab Jepara.
“Nanti kita hitung sesuai kebutuhan pohon, termasuk perawatannya. Jangan hanya menanam, tapi juga memastikan tumbuh,” imbuhnya.
Pelepasan burung merpati menandai peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025, di Lapangan Oro-oro Bucu Kecamatan Kembang. --
Jepara Menanam Agenda Tahunan
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, Rini Padmini menambahkan, Program Jepara Menanam akan menjadi agenda tahunan. Ketersediaan bibit dipenuhi dari persemaian DLH dan kolaborasi berbagai pihak.
Rini menjelaskan, jenis bibit yang disiapkan cukup beragam, mulai dari tanaman keras hingga buah-buahan.
Rini menyebut, jenis tanaman yang disiapkan antara lain Sengon, Cemara Laut, Ketapang, Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Alpukat, Nangka, Durian, Rhizophora sp., Indigofera, Tabebuya, Matoa, dan Sukun.
Pada tahap pertama tahun ini, kata Rini, sebanyak 18.572 bibit telah disalurkan untuk enam kecamatan. Perincian nyaman Kecamatan Kembang 10.118 batang, Kecamatan Keling 2.168 batang dan Kecamatan Bangsri 2.664 batang.