SLAWI - Ditengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil, menggugah Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid melakukan kegiatan berbagi kepada warga disekitar rumah dinasnya, yang berlokasi di Desa Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Di aksinya kali ini sebanyak 40 paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, telur dan lainnya diberikan kepada warga kurang mampu.
"Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat yang dinilai membutuhkan bantuan tambahan di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil," ujarnya Selasa, 25 November 2025.
Menurutnya, aksi berbagi sembako ini tidak hanya dilakukan di rumah dinasnya saja, melainkan juga telah dilakukan di beberapa wilayah, termasuk Kalimanggis, Bumijawa, dan Pakembaran dimana tempat ia tinggal.
BACA JUGA:Ayo Rame-Rame ke Livin’ Fest Semarang 2025! Bank Mandiri Sinergikan UMKM dan Ekonomi Kreatif
BACA JUGA:Program MBG, Dongkrak Ekonomi Lokal
"Masih ada empat hingga lima desa lain yang akan dikunjungi dalam waktu dekat," cetusnya.
Wabup mengaku semua sembako yang dikemas dalam paketan tersebut dibelinya langsung dari pasar. Pihaknya sengaja blusukan untuk mengetahui kondisi pasar dan ingin mendengar keluhan para pedagang. Dan diakui saat ini banyak pendagang yang mengeluhkan situasi pasar yang sedang lesu.
"Saya sengaja turun langsung tanpa pengawalan mencolok dengan menggunakan masker dan pakaian sederhana agar dapat berinteraksi tanpa diketahui sebagai pejabat daerah. Dari hasil belanja itu, barang-barang kebutuhan pokok kemudian disalurkan kepada warga yang masuk kategori miskin," ungkapnya.
BACA JUGA:Festival Mangga di Desa Penggarit Pemalang, Kembangkan Ekonomi Desa
BACA JUGA:Satu Dekade BRI Singapore Branch Dorong Konektivitas Ekonomi Indonesia di Jantung Keuangan Asia
Terkait penyaluran sembako, dirinya menegaskan bahwa proses pendataan dilakukan oleh pemerintah desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Data penerima berasal dari desa. Setiap turun ke lapangan saya selalu didampingi kepala desa, perangkat desa, dan camat setempat,” terangnya. Mayoritas penerima bantuan merupakan warga lanjut usia serta janda yang dinilai membutuhkan dukungan tambahan.
Kholid menambahkan bahwa bantuan tersebut bukan untuk meningkatkan taraf hidup secara langsung, tetapi setidaknya memberikan keringanan dan kebahagiaan bagi warga yang membutuhkan.
“Saya memberikan ini sebagai bentuk kepedulian. Harapan saya, apa yang saya berikan bisa membawa manfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.