
"Kenaikan harga kebutuhan pokok dipengaruhi oleh beberapa hal, saat ini juga musim anak masuk sekolah, kebutuhan meningkat dan sebagainya, sehingga negara harus hadir dalam rangka penetrasi harga," jelasnya.
BACA JUGA:Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Nyalakan Asa Masyarakat Pesisir Lepas dari Ancaman Abrasi dan Rob
BACA JUGA:LHKP Muhammadiyah Jawa Tengah Rilis Survey 100 Hari Gubernur Jateng
Melihat antusiasme masyarakat yang berbelanja di GPM, Luthfi sudah meminta kepada di dinas dan stakeholder terkait untuk meningkatkan kegiatan. GPM akan dijadikan role model penetrasi harga.
"(Masyarakat) ramai sekali. Dari pagi ramai sekali, lihat saja. Ini menjadi role model untuk kita gerakkan di sebelas kabupaten/kota, tidak hanya Purworejo," pungkasnya.
Salah seorang warga, Estimah, mengaku senang dengan adanya Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng. Di sana ia dapat membeli bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga di pasar.
"Ini beli beras, minyak goreng, dan telur. Harganya miring sedikit dibanding di luar. Senang karena harga di luar mahal. Beras di luar Rp14 ribu, ini 5 kg Rp55 ribu, beli 10 kg tadi," ujar warga asal Desa Kaliurip Purworejo itu.
