
Diawali dengan insiden ini, warga akhirnya menutup markas majelis dzikir tersebut. Warga juga mencopoti berbagai poster dan sepanduk bergambar habib. Diketahui, majelis ini mengontrak rumah warga yang dijadikan sebagai markas untuk tempat kumpul jamaah.
BACA JUGA:Tawuran Tewaskan Seorang Pelajar di Pati, Bupati Sudewo Geram dan Sanksi Tegas Pelaku
BACA JUGA:Ancaman Bupati Pati Tak Mempan, Aksi Tawuran Pelajar Pecah Tewaskan Satu Nyawa
Kapolsek Brebes, AKP Prapto mengatakan, korban dari aksi penganiayaan tersebut ada dua orang, yakni keluarga dari rumah duka. Sementara itu, dua orang yang melakukan penganiayaan sempat dibawa ke Mapolres Brebes untuk menghindari aksi massa yang sudah terlanjur emosi.
"Ada permasalahan seperti ini. Kami lakukan mediasi antara korban dan jamaahnya Habib Hasan (Majelis Dzikir Al Anfas Brebes), dan masyarakat tidak menghendaki keributan terulang kembali, sehingga ada kesepakatan tidak akan mengadakan pengajian.
Jadi bukan dihentikan. Pihak yang mengadakan pengajian tersebut adalah Majelis Dzikir Al Anfas atau eks FPI," kata Kapolsek.