Ancaman Bupati Pati Tak Mempan, Aksi Tawuran Pelajar Pecah Tewaskan Satu Nyawa

Aparat Polresta Pati melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tawuran pelajar -arief pramono/diswayjateng.id-
PATI, diswayjateng.id- Ancaman Bupati Pati menindak tegas dan mempersilahkan Polres Pati memenjarakan para pelajar nakal yang hobi tawuran, tampaknya tak membuat takut mereka.
Aksi kekerasaan yang dilakukan sejumlah pelajar dua SMK berbeda di Kota Pati, pecah di Jalan raya Pati–Gembong. Lokasi tawuran berdarah ini berada di depan showroom Mitra Mobilindo, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Bentrokan yang terjadi di tengah terik siang itu, membuat warga sekitar geger. Suara bentakan, teriakan dan suara benda tumpul menghantam keras terdengar mengiringi aksi brutal tersebut.
Dalam kejadian itu, seorang pelajar berinisial BA (17) mengalami luka-luka cukup serius dan kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pati.
Dari kejadian itu, aparat Polresta Pati menangkap enam remaja terduga kasus tawuran antar pelajar. Selain itu, menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan terencana.
Barang bukti tindak kriminal itu berupa tiga unit sepeda motor—Honda Scoopy Beat dan Vario. Kemudian beberapa balok kayu dan potongan besi hollow, yang diduga digunakan sebagai senjata dalam aksi tawuran.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, tawuran bermula saat lima unit sepeda motor yang dikendarai sekelompok remaja melaju beriringan. Saat melintasi depan showroom, tiba-tiba terjadi cekcok yang dengan cepat berubah menjadi aksi saling serang.
Dari keterangan salah satu warga setempat berinisial D (50) menjelaskan, siswa SMK Tunas Harapan tampak mondar mandir di jalan Pati-Gembong sebelum aksi tawuran. Kebetulan saat itu siswa SMK Negeri 2 Pati ada yang nongkrong di warung depan sekolahnya, hingga terjadi aksi kejar-kejaran.
“Sebelum Salat Jumat, siswa SMK Tunas Harapan kesana, kesini. Anak SMK Negeri 2 Pati sukanya kan di warung ijo. Terus lari mengejar bawa kayu, bambu panjang-panjang,” ujarnya sambil nunjuk arah.
Bahkan saat itu muncul suara petasan dan gerombolan siswa naik motor saling bersenggolan. Hingga akhirnya sampai lokasi kejadian, ada sepeda motor yang jatuh dan terjadi tawuran.
Ia mengaku sempat ingin melerai aksi tawuran antar pelajar itu. Namun ia dicegah oleh anaknya. Ia sempat melihat seorang pelajar diseret dan dipukuli.
“Tadi ada yang terkapar satu orang, yang terkapar itu terus dibawa temannya, tapi yang satu besar badannya, dibawa ke rumah sakit pakai ambulance desa,” terangnya.
Merespon cepat kejadian itu, petugas kepolisian turun ke lokasi setelah menerima laporan masyarakat. Di TKP, Sat Reskrim Polresta Pati langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, membuat sketsa lokasi, dan menerima laporan pengaduan resmi.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan terencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: