Hilal Tidak Terlihat di Semarang, UIN Walisongo Tunggu Sidang Isbat untuk Penentuan 1 Dzulhijjah 2025

Selasa 27-05-2025,21:19 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Planetarium UIN Walisongo Semarang melakukan pantauan hilal untuk menentukan masuknya 1 Dzulhijjah. Dari hasil yang didapatkan posisi hilal tidak pada masuk dalam kriterian ketentuan gabungan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Dimana dalam ketentuan Mabims posisi hilal yang sah harus memiliki kriteria ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat. Sedangkan di Semarang ketinggian hilal hanya 1 derajat dan elongasinya 6,5 derajat.

Koordinator Bidang Planetarium UIN Walisongo, Irman Said Prastiyo menerangkan, meskipun Semarang sudah memenuhi elongasi 6,5 derajat namun ketinggian tidak masuk sehingga tidak bisa menjadi acuan terlihatnya hilal.

"Di Indonesia rukyatul hilal yang memenuhi kriteria Mabims hanya dari Sabang dan Aceh dengan ketinggian 3 derajat kemudian elongasi sudah cukup. Kalau tidak mendung dimungkinkan hilal akan terlihat," terangnya, Selasa 27 Mei 2025.

BACA JUGA:Hilal Tidak Terlihat di Semarang, Ditetapkan 1 Ramadan Jatuh pada 1 Maret 2025

BACA JUGA:Kepala Planetarium UIN Walisongo: Menurut Kriteria Mabims, 1 Ramadan Ditentukan Pengamatan Hilal di Aceh

Ia menerangkan, untuk melihat hilal hanya membutuhkan waktu 8 menit dari matahari terbenam ke bulan terbenam.

"Jadi waktunya itu sangat sedikit hanya sekitar 8 menit lebih sedikit. Sehingga untuk hasil masuknya 1 Dzulhijjah menunggu sidang isbad yang dilaporkan dari Aceh," terangnya

Lebih lanjut, apapun yang dihasilkan dari rukyatul hilal di planetarium UIN Walisongo ini tetap akan dilaporkan ke Kantor Kementerian Agama.

"Kita akan melaporkan hasil pantauan kita, Tapi ya itu kemungkinan sampai saat ini karena hanya sedikit waktu untuk bisa mengamati hilal, 8 menit.

Irman menambahkan, pada moment ini ada tiga rangkaian yang dilaksanakan. Selain rukyatul hilal juga Rashdul Kiblat dan pengamatan simulasi hilal di planetarium.

"Hari ini itu sekitar 16.18 wib bertepatan dengan matahari di atas Ka'bah sehingga momennya pas untuk melihat bayang-bayang benda nanti menjauhi Ka'bah. atau meluruskan kiblat untu salat," terangnya. 

 

Kategori :