
PEKALONGAN, diswayjateng.id - Pemerintah Kota Pekalongan berlomba dengan 120 ton sampah per hari di masa Darurat Sampah.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menyebut anggaran tengah disiapkan untuk mengatasi krisis tersebut.
“Anggaran darurat sebesar Rp9 miliar sudah disiapkan dan sekarang sedang dalam proses lelang,” ujar Balgis saat ditemui, Minggu 4 Mei 2025.
Anggaran Rp9 miliar itu mencakup pengadaan alat pemilah sampah, penambahan insinerator, sarana dan prasarana TPST, hingga perekrutan tenaga tambahan.
BACA JUGA: Warung dan Rumah di Kedungwuni Pekalongan Hangus Terbakar, Diduga Akibat Kebocoran Tabung Gas
BACA JUGA: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki 2.700 Km Tiba di Pekalongan, Mampir Vajra Bumi dan Po An Thian
Namun semua itu belum bisa dirasakan masyarakat karena masih menunggu proses administrasi dan pengadaan elektronik.
“Kita ingin semua berjalan cepat, tapi tetap sesuai aturan,” jelas Balgis Diab.
Sembari menunggu alat dan sistem berjalan, pemerintah mengandalkan partisipasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah tangga.
Wawali Balgis menekankan bahwa perubahan paling signifikan justru bisa datang dari warga.
BACA JUGA: Wabup Pekalongan Serukan Kolaborasi Semua Pihak untuk Pendidikan Berkualitas
“Kalau setiap orang bisa kurangi 0,5 kg sampah per hari, itu akan berdampak besar,” katanya.
Imbauan itu terus disosialisasikan melalui kelurahan, RW, dan Satgas Darurat Sampah yang sudah terbentuk di beberapa wilayah.
Di tengah darurat ini, muncul kabar soal anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena dugaan penyakit akibat sampah.