
SRAGEN, diswayjateng.id – Program Koperasi Merah Putih mulai disambut baik oleh para Kades, Program yang kini tengah dipersiapkan Pemerintah pusat diharapkan tidak saling tindih dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Apalagi bagi BUMDes yang sudah berjalan dan menghasilkan keuntungan bagi pendapatan desa. Salah satu yang memungkinkan Koperasi merah putih dapat berjalan yakni menjalankan usaha di sector strategis.
Kepala Desa (Kades) Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Daryono sejauh ini pihaknya berhasil mengelola BUMDes. Sehingga menyumbangkan pendapatan desa dan memaksimalkan potensi desa. Lantas perihal koperasi Merah Putih, Daryono siap asalkan dalam bidang usahanya mengelola kebutuhan masyarakat.
Dia menyampaikan Bumdesnya sudah mengelola pariwisata, peternakan, perikanan, perkebunan dan sebagainya. Dari hasil BUMDes masuk dalam kas desa dan digunakan berdasarkan hasil musyawarah desa.
Sedangkan program koperasi Merah Putih, pihaknya mendukung sepenuhnya. Program BUMDes yang sudah berjalan diharapkan bersinergi dengan koperasi merah putih. ”Koperasi itu kan dari simpanan pokok dan wajib masyarakat, dikelola menjadi sebuah usaha,” ujarnya.
Lantas melihat kondisi desa, usaha yang tepat dari koperasi merah putih yakni usaha pertanian dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. ”Menurut analisa saya, kalau pupuk subsidi dan Gas LPG 3 kg masuk dalam koperasi merah putih. Itu bisa berjalan dengan baik. Baru setelah itu kebutuhan pertanian, sembako setelah usaha koperasi sudah stabil,” ujar Daryono.
Namun yang jelas usaha dari BUMDes dan Koperasi tidak saling bertabrakan. Lantas dengan mengelola usaha yang banyak dibutuhkan masyarakat, koperasi akan stabil. ”Jadi Bumdes mengelola potensi desa, kalau koperasi mengelola kebutuhan pokok masyarakat,” ujar dia.
Desa Kaliwedi sendiri sudah menggelar musdes dan membentuk pengurus koperasi. Terkait tindak lanjut, sudah dibahas dengan masyarakat. ”Antusias masyarakat luar biasa, asalkan gas lpg dan pupuk subsidi dikelola koperasi merah putih,” terangnya.
Soal proses selanjutnya setelah dibentuk pengurus, pihaknya menunggu instruksi lagi.”Kita tunggu instruksi dari dinas, apakah AD/ART dari pusat atau seperti apa kita tunggu. Kalau tempat secretariat kita sudah siap,” bebernya.