BATANG, diswayjateng.id – Kabar ditemukannya pekerja migran Indonesia (PMI) Ribut Uripah di hutan Malaysia setelah bilang 19 tahun disambut suka cita oleh keluarganya di Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.
Misni (60), kakak ipar Ribut Uripah, pun menceritakan awal mula adik iparnya pergi ke Malaysia.
"Dulunya katanya, ada orang ngajak kerja keluar ke Malaysia, yang ngajak tetangga dulu, dia mau, anaknya masih kecil umurnya 4 tahun dan dirawat kakaknya," kata Misni di rumahnya, Kamis 6 Maret 2024
Ia bercerita pada tahun pertama kerja, pada 2006, Ribut Uripah masih sempat kirim surat dan uang satu kali.
BACA JUGA: Viral Warga Batang Tinggal di Hutan Malaysia 19 Tahun, Camat Bawang: Benar itu Warga Saya
BACA JUGA: Sahur Bersama Sinta Nuriyah Wahid di Batang, Istri Gusdur Ajari Tujuan Puasa hingga Pluralisme
Setelah itu, kabar adik iparnya mendadak hilang. Waktu itu keluarga menduga Ribut pindah kerja atau tidak berkabar.
Misni menjelaskan bahwa keluarga terus bertanya pada agen tentang keberadaan Ribut, tetapi tidak mendapatkan informasi yang jelas.
"Terus tanya sama agennya katanya suruh nelpon nggak ada yang namanya Ribut Uripah, katanya mungkin pindah atau namanya diganti mungkin," tuturnya.
Saat itu pihak rumah selalu menunggu kabar dari adik iparnya itu hingga kemarin.
BACA JUGA: Izin Distributor Habis, Kelangkaan LPG 3 Kg Bayangi Ramadan di Kabupaten Batang
BACA JUGA: Bawaslu Batang Gandeng Beragam Stakeholder, Perkuat Pendidikan Politik dan Pengawasan Pemilu
"Yang di rumah nunggu-nunggu apa pindah atau kerja di mana, sampai sekarang tidak ada kabar, tiap tahlil ya diucap didoakan," tambahnya.
Selama hilang itu keluarga masih berharap dan memang sengaja menahlilkan Ribut Uripah.
"Dengan ditahlilkan itu jika masih hidup bisa segera pulang, jika sudah meninggal semoga di alam sana diterima," jelasnya.