SOLO, diswayjateng id - Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, mengajak seluruh masyarakat Kota Solo untuk terus menjaga sikap saling menghargai demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Ia menekankan pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat agar Kota Bengawan tetap menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua pihak.
Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya protes dari salah satu ormas terhadap penyelenggaraan Festival Kuliner Cap Go Meh.
Menurut Catur, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan sebaiknya disikapi dengan kepala dingin.
BACA JUGA:Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Gelar TOS
“Mengingat kota tempat kita tinggal ini menjadi salah satu kota dengan nilai toleransi yang cukup baik. Karena itu mari kita jaga bersama-sama kota kita ini,” ujar Catur saat berbincang dengan wartawan, Jumat, 14 Februari 2025.
Ia menambahkan, sikap saling menghargai dan penerimaan terhadap perbedaan akan memudahkan terciptanya kamtibmas yang kondusif.
Hal ini juga berdampak positif bagi berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial budaya, dan pariwisata.
“Jika kamtibmas terbentuk, efek positifnya bagi kita semua akan sangat besar. Baik itu di bidang ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Wisatawan juga akan merasa lebih nyaman, yang pada akhirnya akan mempercepat kemajuan kota ini,” jelasnya.
BACA JUGA:Inovasi MPP Digital di Batang, Terbitkan 100 Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tanpa Tatap Muka
Festival Kuliner Cap Go Meh yang digelar mulai Rabu hingga Minggu 12-16 Februari 2025 di Solo Paragon Mall sempat menjadi perbincangan hangat.
Namun, panitia telah mengantisipasi perbedaan preferensi masyarakat dengan memisahkan area kuliner halal dan non-halal di dua lokasi berbeda.
Deputi Direktur Operasional Paragon Solo Mall, Veronica Lahji, menyatakan festival ini melibatkan sekitar 45 tenant kuliner, dengan 26 tenant menyediakan makanan halal dan 19 tenant non-halal.
“Harapannya, festival ini berjalan lancar dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat di Solo. Kami telah memisahkan dan memberikan tanda yang jelas mana yang halal dan mana yang non-halal, untuk kenyamanan bersama,” kata Veronica.
Festival ini bertujuan memperkenalkan beragam kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia serta memberikan pengalaman kuliner yang lebih luas bagi masyarakat Solo.