SEMARANG, Diswayjateng.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year/Y-on-Y) di Jawa Tengah sebesar 1,28 persen pada Januari 2025 dibandingkan Januari 2024.
Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, mengungkapkan bahwa angka inflasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Y-on-Y Januari 2024 yang mencapai 2,69 persen.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi," ujar Endang dalam rilis daring Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Senin, 3 Februari 2025.
BACA JUGA:Taj Yasin Harapkan Pendataan BPS Jateng Sinkron dengan Instansi Lain
Meski mencatat inflasi secara tahunan, Jawa Tengah mengalami deflasi bulanan (month to month/M-to-M) sebesar -0,46 persen.
Penurunan harga ini salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diterapkan sejak awal 2025.
Endang menyebutkan bahwa deflasi ini mengulang kondisi serupa yang terakhir terjadi pada Januari 2015.
"Bulan Januari ini, Jateng mengalami deflasi 0,46 persen. Ini merupakan deflasi pertama dalam sembilan tahun terakhir sejak Januari 2015," jelasnya.
BACA JUGA:BPS Gelar IHT Pojok Literasi Statistik di SMA Negeri 2 Slawi
Diskon tarif listrik tersebut diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 Volt-Ampere hingga 2.200 Volt-Ampere, berlaku dari Januari hingga Februari 2025.
Penurunan tarif listrik menjadi faktor utama penyebab deflasi M-to-M dari Desember 2024 ke Januari 2025.
Selain listrik, deflasi juga dipengaruhi oleh panen raya bawang merah di sentra produksi serta turunnya harga telur ayam ras setelah tingginya permintaan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
BACA JUGA:Pemprov Jateng Dorong Konsumsi Ikan untuk Kesehatan dan Pengendalian Inflasi
"Harga mobil juga mengalami penurunan sekitar 0,75 persen setelah sebelumnya naik 1,96 persen pada Desember 2024, Hal ini dipicu oleh diskon beberapa jenis mobil serta kebijakan Pemprov Jateng yang memberikan insentif berupa relaksasi pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan dari Januari hingga Maret 2025," tambahnya.
BPS juga mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Tengah sebesar 106,58. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dengan angka 1,76 persen dan IHK sebesar 107,04, sedangkan inflasi terendah tercatat di Purwokerto, yakni 1,02 persendengan IHK sebesar 105,59.