BOYOLALI, diswayjateng.id - Pengusaha kuliner sekaligus Owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo, kembali menunjukkan komitmennya dalam pemenuhan gizi anak-anak sekolah.
Setelah sukses mengelola dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Boyolali, ia berencana membangun 5.000 SPPG di berbagai daerah jika mendapat mandat dari pemerintah.
Menurut Puspo, ekspansi besar-besaran ini diperlukan karena saat ini jumlah SPPG yang beroperasi masih sangat minim, sementara kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah terus meningkat.
"Kalau ada perintah dari pemerintah, kami siap melaksanakan. Namun, tentu butuh waktu bertahap, setidaknya dalam satu tahun ke depan," ujar Puspo, Senin, 3 Februari 2025.
BACA JUGA:Resmi Dilantik, Pemgentasan Anak Tidak Sekolah Jadi Prioritas Program Kerja PC Fatayat Wonosobo
Saat ini, dua SPPG yang dikelola Puspo di Dusun Kelipan, Gagaksipat, Boyolali, telah menjadi percontohan nasional.
Standar higienitas, kebersihan, serta kualitas masakan yang sesuai dengan ketentuan Badan Gizi Nasional (BGN) menjadikannya sebagai model bagi pengelolaan SPPG di Indonesia.
Keseriusan Puspo dalam mendukung program MBG juga mendapat perhatian dari Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, yang meninjau langsung SPPG di Dusun Kelipan.
Setelah melihat langsung proses produksi makanan dan distribusinya kepada siswa SMAN 1 Ngemplak, ia mengapresiasi kualitas dapur SPPG tersebut.
BACA JUGA:Pj Bupati Batang Resmikan Tiga Jembatan Senilai Rp17 Miliar, Salah Satunya Suromadu
"Dari berbagai SPPG yang saya pantau, ini yang paling baik. Mudah-mudahan bisa menjadi standar nasional," kata Qodari.
Dalam laporannya, pemerintah menargetkan 83 juta penerima manfaat MBG hingga 2029. Namun, dengan adanya penghematan APBN, Presiden berupaya mempercepat program ini agar selesai dalam satu tahun.
Untuk itu, dibutuhkan sekitar 15.000 hingga 38.000 SPPG agar program ini dapat menjangkau seluruh Indonesia.
Puspo kembali menegaskan keberhasilan SPPG tidak hanya bergantung pada jumlah, tetapi juga pada manajemen yang profesional, standar dapur yang tinggi, serta pengalaman dalam dunia katering.
Dengan kapasitas dapur yang telah berjalan, ia yakin dapat membantu pemerintah mencapai target MBG secara lebih cepat dan efisien.