Akbar menjelaskan bahwa akses menuju Petungkriyono saat ini terputus akibat jembatan yang rusak dan longsoran yang menutup jalan.
BACA JUGA:Banjir Brebes, Pemprov Jateng Salurkan Logistik Kebencanaan Rp478 Juta
BACA JUGA:Perjalanan 5 KA Terganggu Akibat Banjir di Petak Jalan Gubug-Karangjati, Tertutup Setinggi 20cm
"Kami sedang membuka akses melalui jalur alternatif Wanyasa, Banjarnegara," imbuhnya.
Video yang tersebar di media sosial memperlihatkan mobil-mobil tertimbun tanah, warga panik, dan genangan air setinggi dada di Kedungwuni.
Di Desa Kasimpar, tim SAR menghadapi medan berat dengan listrik yang padam dan hujan yang terus mengguyur.
"Saat ini, fokus kami adalah menyelamatkan korban yang masih hidup," ujar Nidhomudin, anggota SAR Bumi Santri Pekalongan.
BACA JUGA:Waspada, BMKG Memprediksi Terjadi Banjir Rob Hingga 1 Meter di Pesisi Utara Jateng
Selain longsor, banjir bandang juga melanda wilayah Kedungwuni dan Wonopringgo. Tingginya curah hujan menyebabkan air sungai meluap dan merendam rumah-rumah hingga setinggi dada orang dewasa.
"Di Galangengampon, air bahkan sudah mencapai atap sekolah," ujar Dimas, warga Kedungwuni. Ia menambahkan bahwa warga kini menanti evakuasi dari tim SAR.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban dalam bencana longsor dan banjir bandang dan memberikan bantuan logistik. Namun, tantangan berupa medan berat, cuaca buruk, dan akses jalan yang terputus memperlambat proses.
"Saat ini kami memprioritaskan pembukaan jalur menuju lokasi terdampak," jelas Akbar.