SRAGEN, diswayjateng.id - Pasca penutupan pasar hewan sejak Kamis 16 Januari 2025 lalu. Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan DKP3 Sragen intensif melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen Suparno mengungkapkan penutupan pasar hewan tahap pertama dilakukan sejak 16-31 Januari 2025. Dengan penutupan pasar hewan, lalu lintas ternak berkurang dan diharapkan penyebaran PMK di Sragen dapat lebih terkendali.
"Setelah dilakukan penutupan kita melakukan penyemprotan disinfektan, khusunya di dua pasar besar, Nglangon, Sragen Kota dan Sumberlawang," katanya Sabtu (18/1/2025).
Suparno meminta kepada para pedagang dan peternak mematuhi imbauan Dinas dengan tidak memindahkan ternak dari satu tempat ke tempat lain selama wabah PMK. Dengan begitu penularan virus PMK dapat ditekan.
Setelah PMK terkendali Dinas akan mengevaluasi penutupan pasar periode pertama sampai akhir Januari. Jikalau tren kesembuhan bagus, kemungkinan pasar akan dibuka kembali awal Februari.
"Tidak boleh ada transaksi di situ. Pada masa penutupan saat ini, kami butuh kedisiplinan bersama-sama karena dinas tidak bisa bekerja sendiri," katanya.
Dia menerangkan selama ini DKP3 sudah menangani kasus PMK secara maksimal, mulai dari disinfeksi, vaksinasi, dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada semua lapisan masyarakat. Sedangkan melihat situasi tren PMK secara umum di Jawa Tengah sudah mulai turun karena banyak yang sembuh termasuk di Sragen.
"Yang sembuh sudah 230an, sebenarnya kalau sakit itu muaranya potong paksa, mati atau sembuh. Ternyata dari analisa kami banyak yang sembuh daripada yang mati," ucap dia.
Sebagai informasi, lima pasar hewan di Sragen ditutup selama dua pekan terhitung mulai 16 - 31 Januari 2025. Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran lebih luas.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Rabu (15/1/2025), mengungkapkan pasar hewan di Sragen ditutup mulai Kamis besok untuk pencegahan persebaran PMK.
Ia mengatakan kondisi pasar hewan itu juga sepi sejak maraknya kasus PMK. Dia mengatakan penutupan pasar hewan secara sementara menjadi solusi untuk pencegahan PMK.
"Selama penutupan, akan ada petugas yang melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Ada dua pasar hewan besar, yakni di Sumberlawang dan Nglangon Sragen serta tiga pasar kambing, yakni di Sukodono, Tanon, dan Sambirejo. Semua ditutup," jelasnya.