Duka Warga Pesisir Kota Tegal saat Rob Datang

Selasa 24-12-2024,09:07 WIB
Reporter : K Anam Syahmadani
Editor : Rochman Gunawan

Rob yang merendam jalan membuat warga Kelurahan Muarareja yang terdampak terhambat saat akan beraktivitas, baik untuk pergi ke pasar, sekolah, maupun beribadah di masjid.

BACA JUGA:Banjir Rob di Demak Meluas, 21 Desa Berstatus Rawan Bencana

BACA JUGA:Hidupkan Eks Lahan Rob Pekalongan, BI Tegal Ujicoba Padi Biosalin di Degayu

Selain menenggelamkan jalan, rob juga merembes masuk ke dalam rumah warga. Salah satunya, rumah Kartini, 59, yang terletak tidak jauh dari rumah Yuni.

“Di belakang, bangunannya rendah. Jadi merembes ke dalam rumah setinggi dua puluh sentimeter,” ungkap Kartini ketika dikunjungi.

Rumah yang Kartini tinggali bersama sang suami, anak, menantu, dan empat orang cucunya itu telah ditinggikan sebanyak empat kali. Namun, hanya di bagian depan saja.

Di bagian dalam dan belakang belum ditinggikan karena terkendala biaya. Maklum, Kartini dan suami sudah tidak bekerja. Anak dan menantunya yang berjualan ikan di Pasar Balamoa juga banyak kebutuhan.

BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Demak Sebabkan Rumah Roboh dan Listrik Padam

BACA JUGA:Banjir Aspirasi, Calon Wali Kota Salatiga dr Robby Hernawan Dicurhati Pedagang Tiban Ngronggo Kumpulrejo

“Inginnya ditinggikan, namun belum ada biaya,” ucap Kartini. 

Ketika rob datang dan bertamu ke dalam rumahnya, Kartini harus mengangkat barang-barang, termasuk kasur yang biasa digunakan untuk tidur di lantai.

Rob membuat dia dan keluarganya tidak bisa istirahat dengan tenang. Kartini juga merasakan punggung kakinya membengkak dan gatal-gatal saat rob masuk ke dalam kediamannya.

Meski berulangkali berhadapan dengan rob, Yuni dan Kartini masih enggan untuk pindah ke tempat lain yang tidak terdampak.

Saat ini, keduanya tetap memilih untuk bertahan di tempat kelahiran, sembari berharap ada solusi dari Pemerintah Kota Tegal agar rob di wilayah mereka bisa tertangani dan tidak lagi menyusahkan warga. 

Kategori :