Menurutnya dengan wirausaha dalah hal ketahanan pangan, tidak memerlukan keahlian khusus, mudah dilakukan dan pastinya laku terjual.
“Dalam ketahanan pangan ini tidak perlu keahlian khusus yang penting ada dukungan seperti benih dan sarana produksi pertaniannya, seperti bawang merah, lobster semua berpeluang, tinggal bagaimana edukasiny,” jelasnya.
Direktur Operasional PT Taspen, Ariyandi menyampaikan, bedah rumah untuk ASN golongan rendah ini sudah dilakukan dalam 5 tahun terakhir yang berlokasi diberbagai provinsi.
“Program bedah rumah ini sudah dilakukan 5 tahun terakhir, dan kali ini di Semarang ada 5 rumah ASN golongan 1 dan 2 yang kami bedah dan setiap kota maupun kabupaten dengan anggaran mencapai Rp200 juta hingga Rp300 juta,” jelanya.
Ia menambahkan selain bedah rumah ini, pihaknya terus konsisten memberikan bantuan kepada para ASN dengan golongan rendah.
“Tidak hanya kepada ASN kita juga melakukan CSR melalui pengembangan usaha, bantuan bedah sekolah dan penghijauan serta kesehatan seperti pencegahan stunting yang sedang digalakan pemerintah daerah saat ini,” jelasnya.
Ia juga berharap, program ini bisa terus terealisasi sehingga ASN golongan rendah bisa beruntung dan dapat menempati rumah yang layak huni.
“Kami mohon maaf kepada ASN yang saat ini belum beruntung bisa melakukan bedah rumah, saya berharap program ini bisa terus dilaksanakan sehingga bisa menempati rumah yang layak huni dan sehat tentunya,” tutupnya.