6 Permainan Tradisional Jawa Tengah yang Hampir Punah

Minggu 15-12-2024,19:00 WIB
Reporter : Alisa Septiana Zulfa
Editor : Rochman Gunawan

Akhirnya, Pak Empong harus menebak siapa yang menyembunyikan kerikil. Jika tebakan Pak Empong benar, anak yang menggenggam kerikil harus menggantikan posisinya. Namun, jika tebakan salah, permainan akan dimulai kembali dari awal.

3. Engrang

Permainan tradisional dari Jawa Tengah yang selanjutnya adalah engrang, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Egrang. Berbeda dengan permainan sebelumnya, Egrang dapat dimainkan secara individu oleh anak-anak, tanpa perlu berkelompok.

Meskipun demikian, Engrang merupakan permainan yang memiliki risiko tinggi, terutama bagi anak-anak. Oleh karena itu, pengawasan orang tua penting untuk selalu mengawasi anak-anak saat mereka bermain.

Dalam permainan ini, pemain harus berdiri di atas tongkat yang dilengkapi dengan balok sebagai alas telapak kaki. Tugas pemain adalah berjalan sejauh mungkin di atas tongkat tersebut. Permainan ini tidaklah mudah, terutama bagi mereka yang belum terbiasa.

BACA JUGA:5 Contoh Nama Desa Unik yang Ada di Jawa Tengah

BACA JUGA:10 Fakta Unik Jawa Tengah yang Jarang Diketahui Banyak Orang

4. Bentengan  

Saat ini, permainan bentengan mungkin sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Permainan ini melibatkan dua tim, masing-masing terdiri dari empat hingga sepuluh anggota.  

Setiap tim memiliki area yang harus dilindungi, yang bisa berupa pohon, tiang, atau dinding. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menembus pertahanan tim lawan yang sedang dijaga.  

Selain itu, kemenangan juga dapat diraih dengan cara menangkap semua anggota tim lawan dengan menyentuh bagian tubuh mereka. Permainan ini biasanya dilakukan di lapangan yang cukup luas.    

5. Gobak Sodor

Gobak Sodor adalah permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok, dan banyak anak-anak di Ungaran, Jawa Tengah, yang menyukainya. Sayangnya, saat ini permainan ini semakin jarang dijumpai.

Dalam permainan ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari 3 hingga 5 orang.  Permainan dimulai dengan melakukan pinsut atau suit. Kelompok yang kalah akan berdiri di garis batas, bertugas menjaga agar anggota kelompok lawan tidak dapat memasuki area permainan.

Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain agar permainan gobak sodor dapat berlangsung dengan baik dan menyenangkan.

Aturannya adalah ketika salah satu pemain berperan sebagai penjaga, pemain dari kelompok lawan harus berusaha untuk melewatinya. Tentu saja, pemain yang mencoba melewati tidak boleh tersentuh oleh tangan penjaga.

6. Engklek

Engklek adalah permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, yang dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Namun, umumnya lebih banyak anak perempuan yang terlibat dalam permainan ini.

Sebelum memulai permainan engklek, penting untuk menggambar petak-petak terlebih dahulu. Petak-petak ini akan dilompati oleh anak-anak, dimulai dari kotak pertama hingga terakhir dengan satu kaki.

Sebelum melangkah, pemain harus melemparkan lempengan ke salah satu kotak. Siapa pun yang berhasil melompat dari awal hingga akhir dan kembali lagi, berhak memilih petakan untuk dirinya sendiri.

Kategori :