SOLO, diswayjateng - Perhimpunan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menyambut baik langkah pemerintah dalam penghentian impor beras. Dengan kebijakan tersebut akan menstabilkan harga beras di Indonesia. Sehingga akan membuat petani sejahtera dengan menikmati hasil panen padi mereka.
Ketua DPD Perpadi Jawa Tengah Tulus Budiyono mengatakan, dengan penghentian impor beras secara otomatis akan membuat harga gabah di dalam negeri akan tinggi.
"Selain itu dengan penghentian impor beras, petani akan semangat untuk mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan yang dikukuhkan Presiden Prabowo," tandas Tulus dalam pidatonya diacara musyawarah daerah luar biasa Perpadi Jateng di Solo, Kamis (12/12).
Dijelaskan Tulus, posisi Badan Urusan Logistik (Bulog) yang langsung dibawah kendali presiden juga mendapat sambutan positif dalam menyukseskan swasembada pangan. Para pengusaha beras akan lebih lancar dalam menyuplai kebutuhan bulog kedepannya.
"Setidaknya dengan kebijakan pemerintah dengan penghentian impor beras dan posisi Bulog yang dibawah kendali langsung presiden akan memberikan arah yang positif bagi petani maupun pengusaha beras dalam ikut mendukung swasembada pangan," tutur Tulus.
Selain itu Tulus juga memberikan arahan untuk masing-masing DPC Perpadi di daerah masing-masing untuk segera berkoordinasi dalam menyuplai komoditi kebutuhan beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kabupaten/kota khususnya di Jawa Tengah. Lantaran kebutuhan beras bagi ASN di masing-masing kabupaten bisa mencapai 150 ton - 200 ton setiap bulannya.
"Sehingga kebutuhan beras ini bisa dimanfaatkan outlet Perpadi di masing wilayah dengan baik," ujar Tulus.
Sementara dalam Musdalub juga dilakukan pengukuhan pengurus Perpadi Jateng masa bakti 2024-2029. Dengan susunan ketua harian Tulus Budiono, Sekretaris Widyastuti dan Bendahara Ari Budiyati. Wakil ketua I Yanto Nugroho, wakil ketua II Agus purwanto, Wakil sekretaris Didik Dwi Kristianto.