SRAGEN, diswayjateng.id – Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi permasalahan pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi keluhan para petani.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, saat kunjungan ke Sragen, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan penyederhanaan regulasi yang selama ini menghambat distribusi pupuk.
Pihaknya menegaskan sudah menghentikan program Kartu Tani. Lantas saat ini dilakukan penyederhanaan agar petani bisa mendapatkan pupuk tepat waktu.
“Terkait sisa - sisa yang mungkin ada di kartu tani sudah kita bahas, toh itu juga uang negara. Ada 145 aturan tentang pupuk bersubsidi dan aturan itu dipangkas semua kemudian disederhanakan. Intinya semua aturan yang menjadi domain Kementan dan Pupuk Indonesia (PI),” tegas Sudaryono.
BACA JUGA: Suara Pilgub dan Pilbup Tertinggi, Sudaryono Janjikan 10 Motor N-Max Bagi Saksi TPS
BACA JUGA: Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining
Salah satu perubahan signifikan adalah mekanisme penebusan pupuk yang kini menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Pupuk akan diberikan langsung kepada petani dengan mekanismenya nanti diatur. Mekanisme itu nanti prinsipnya tidak ada yang dirugikan,” jelas Wamentan.
Selain itu, pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk dengan meningkatkan alokasi dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. “Alokasi pupuk bersubsidi itu bukan tergantung pada alokasi anggarannya tetapi sudah dikunci berdasarkan kuota jumlah pupuknya sehingga anggaran menyesuaikan,” ungkap Sudaryono.
Dengan penyederhanaan regulasi dan peningkatan alokasi pupuk, pemerintah berharap distribusi pupuk dapat lebih lancar dan tepat sasaran. “Intinya pupuk bagi petani harus tepat waktu. Kalau pupuk tidak bisa mundur, petani juga berhitung cuaca, pasokan air, waktu tanam dan sebagainya,” tegas Sudaryono.
Wamentan juga mengimbau kepada seluruh pihak yang terlibat dalam distribusi pupuk untuk bekerja sama dengan baik. “Bagi distributor dan kios pupuk lengkap diminta berbesar hati. Yang jelas PI tetap memanfaatkan jaringan yang ada,” ujarnya.