Barantin Periksa Kesehatan 1.138 Sapi Impor Australia di Pelabuhan Cilacap

Barantin Periksa Kesehatan 1.138 Sapi Impor Australia di Pelabuhan Cilacap

Ribuan sapi impor asal Australia saat turun dari dermaga pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah untuk di karantina oleh badan Karantina Jateng-Istimewa/ Umar Dani -

CILACAP, diswayjateng.id – Sebanyak 1.138 ekor sapi perah impor asal Australia tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Intan, CILACAP, Jawa Tengah. 

Untuk memastikan kesehatan dan keamanannya, Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Karantina Jawa Tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sapi-sapi berjenis Friesian Holstein tersebut.

Kepala Karantina Jateng, Sokhib, menjelaskan bahwa seluruh sapi asal Australia saat datang  dalam kondisi bunting 3-4 bulan

BACA JUGA:Karantina Jateng Gagalkan Penyelundupan 15 Burung dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Emas

Menurut Sokhib, kondisi sapi  cukup stabil untuk menempuh perjalanan laut yang memakan waktu sembilan hari dari dermaga Portland, Australia, hingga tiba di Cilacap pada 15 Mei pukul 11.00 WIB.

Sapi-sapi tersebut akan digunakan sebagai bibit sapi perah.

"Setibanya di pelabuhan, seluruh sapi langsung menjalani serangkaian tindakan karantina berupa pengasingan, pengamatan, dan perlakuan oleh petugas di Instalasi Karantina Hewan Cilacap," ujar Sokhib saat melakukan peninjauan langsung.

BACA JUGA:Ekspor Salak ke Tiongkok Kembali Dibuka, Karantina Jateng Fasilitasi 78,5 Ton Pengiriman

Sokhib menjelaskan, tindakan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. 

Dalam pasal 72-73 disebutkan bahwa tindakan pengasingan diperlukan untuk pengamatan, pemeriksaan klinis atau laboratoris, serta tindakan perlakuan lainnya.

"Pengamatan dilakukan untuk mendeteksi gejala Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) selama masa pengasingan. Masa karantina disesuaikan dengan masa inkubasi dan karakteristik penyakit hewan," jelasnya.

BACA JUGA:Pemerintah Targetkan Kurangi Impor Daging dan Susu Sapi

Sokhib menambahkan, tindakan preventif yang akan diberikan meliputi vaksinasi Lumpy Skin Disease serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

 Selain itu, sapi juga akan diuji laboratorium untuk mendeteksi sejumlah penyakit seperti Brucellosis, Enzootic Bovine Leukosis, Paratuberculosis, Bovine Viral Diarrhea, serta monitoring terhadap PMK dan parasit darah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait