Kelola Aset dengan Baik, Ini Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

Rabu 13-11-2024,17:22 WIB
Reporter : Laela Nurchayati
Editor : Laela Nurchayati

Jakarta, jateng.disway.id — Penyaluran kredit yang berhasil dicatat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI hingga akhir Triwulan III 2024 sebesar Rp1.353,36 triliun. Capaian penyaluran kredit ini tumbuh 8,21% secara tahunan atau year on year (yoy).

BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang terus membaik.

Rasio NPL pada triwulan III-2024 sebesar 2,90% atau membaik dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang tercatat 3,07%.

Disamping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari semula 13,80% pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada akhir Triwulan III 2024.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan bahwa penurunan NPL tersebut didukung oleh beberapa strategi yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengelola kredit, dimulai dari front-end, mid-end, hingga back-end.

BACA JUGA:BRI Berhasil Turunkan Angka Kredit Macet, Direktur Utama Ungkap Strategi Tingkatkan Kualitas Aset

BACA JUGA:Warga Muratara Rasakan Banyaknya Keuntungan Menjadi Nasabah BRI

“Baik di front-end pada saat kita underwrite kredit-kredit yang baru kemudian mensupervisi kredit-kredit yang ada di dalam buku kita. Lebih khusus lagi sejak awal triwulan II-2024 memang kami memperketat di front-end-nya,” ucap Agus dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Agus menjelaskan, pengetatan seleksi kredit bagi debitur-debitur baru tersebut melalui kriteria yang telah ditentukan, sehingga debitur yang mengajukan kredit akan tersaring dan NPL BRI mengalami penurunan.

“Kita tahu di kuartal 1 tahun ini kita sempat ada kenaikan di NPL ratio tapi dengan berbagai strategi yang kita lakukan, tidak hanya NPL sebenarnya yang turun, termasuk juga di LAR-nya juga kita mengalami penurunan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.

BACA JUGA:Tarik Tunai di ATM Bisa Tanpa Kartu lewat BRImo Lho

BACA JUGA:Tabungan Haji BRI Solusi Cerdas Mewujudkan Rukun Islam Kelima dengan Aman dan Terencana

BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin. Selain itu, BRI juga memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.

Kategori :