7. KM Garuda Perkasa
8. KM Nasional
9. KM Nusantara
10. KM Indo Nelayan 08
11. KM Berkah Saudara
12. KM Putra Usaha Barokah 05
Setiap kapal yang terbakar adalah aset berharga dengan ukuran berkisar antara 100 hingga 200 ton.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu, mengungkapkan bahwa meskipun kebakaran ini tidak mengganggu pasokan ikan, dampak serius justru dirasakan oleh para nelayan dan pemilik kapal.
BACA JUGA: Kebakaran Pasar Gubug Grobogan, BPBD Catat Kerugian Capai Rp 47 Miliar
BACA JUGA: Pasar Gubug Grobogan Kebakaran, 797 Kios dan Los Hangus
"Setiap kapal biasanya membawa sekitar 40 Anak Buah Kapal (ABK). Kebakaran ini jelas mengancam mata pencaharian mereka," ujar Imam.
Ia menambahkan bahwa kapal-kapal ini biasanya melaut ke perairan Indonesia timur, termasuk Papua, dengan kapasitas tangkapan bisa mencapai 600 hingga 700 ton per kapal.
Imam menjelaskan bahwa satu kapal jenis cakalang berkapasitas lebih dari 200 gross ton dapat mencapai harga sekitar Rp 20 miliar.
Penyebab kebakaran hingga kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Dugaan sementara mengarah pada arus pendek yang mungkin berasal dari salah satu kapal, namun kepastian masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Sementara itu, api yang begitu cepat menjalar membuat pemadaman menjadi tantangan berat bagi petugas.
Struktur kapal yang terbuat dari bahan mudah terbakar memperparah situasi, sehingga api terus menyebar sebelum akhirnya berhasil dijinakkan.