Beberapa pemburu ungker berangkat ke hutan pada pagi hari, kemudian menjelang sore hari, hasil buruannya dibungkus dengan daun jati dengan gelas takaran.
Selanjutnya ditawarkan kepada para pengendara yang melewati jalan tersebut. Ungker berwarna cokelat dengan ukuran satu hingga dua sentimeter.
Beberapa warga sekitar hutan jati mencari ungker sambil mengembala ternak sapi di kawasan hutan.
Sarti menjelaskan, pencari ungker lainnya mengaku berdasarkan pengalaman, keberadaan ungker akan mudah diperoleh ketika terik matahari berselang seling dengan turunnya hujan.
Musim ungker seperti ini, hampir sebagian besar hutan blora daunnya habis dimakan ulat jati yang nanti menjadi ungker.
Dimana setiap musim seperti ini dijalur hutan banyak warga mencari ungker sepeti di jalur Blora - Cepu, Blora - Randublatung banyak masyarakat mencari ungker.
Ungker adalah salah satu makanan khas masyarakat di Blora. Namun karena ungker hanya muncul saat pergantian musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya, masakan itupun tidak selalu tersedia setiap saat.
Musim ungker pun biasanya hanya berlangsung beberapa pekan. Tidak mengherankan jika penyuka masakan ungker akan berburu ungker saat musimnya tiba.
Namun bagi warga yang rentan alergi, lebih baik hindari makan ungker. Sebab, mengkonsumsi ungker bisa menyebabkan gatal di sekujur tubuh. Gatal itu baru akan hilang jika dinetralisir dengan obat anti alergi.