Ia merasa tidak memiliki musuh karena sehari-hari hanya sebagai buruh jahit. Hartoyo pun hanya menjahit di rumah dan beribadah di Musala.
"Dilihat dari ciri-cirinya, orangnya masih muda dan tinggi. Ia pakai jaket gelap bertudung dan bercelana jeans. Wajahnya ditutup," urainya.
Akibat kejadian itu, Hartoyo sempat dirawat di RSUD Bendan Pekalongan hingga akhirnya diperbolehkan rawat jalan.
Ia mengaku masih trauma dengan peristiwa itu dan saat ini memilih fokus sembuhkan luka bakar. "Saat ini masih ditangani kepolisian," ucapnya.