BATANG, jateng.disway.id - Pascaricuh debat pertama, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batang memastikan debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang tetap di dalam kota.
Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Batang, Khikmatun, menyebut debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang pindah lokasi.
"Lokasi debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang dipastikan akan berpindah dari Hotel Dewi Ratih ke Gedung Guru ," katanya saat diwawancara di kantornya, Senin 4 November 2024.
Ia menyebut Gedung Guru jadi pilihan utama sebagai lokasi baru debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang.
BACA JUGA: Batang Kekurangan Dokter Spesialis, Politisi Demokrat Nilai Materi Debat Fallas-Ridwan Lebih Solutif
fBACA JUGA: Debat Perdana Pilbup Batang 2024, Fallas-Ridwan: Semua Anak Harus Sekolah dan Warga Bisa Berobat Gratis
Alasan Gedung Guru jadi lokasi debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang karena aula yang lebih luas dan bisa menampung peserta dengan lebih aman.
Hotel Dewi Ratih sebelumnya dianggap sebagai tempat yang representatif untuk debat karena letaknya di dalam kota.
Namun, bentuk aula yang memanjang membuat sulit untuk menyekat para pendukung sehingga terjadi dorong-dorongan dan adu mulut antar pendukung pada debat pertama.
Selain itu, letak hotel yang dekat dengan Pantura dan pom bensin menambah kerawanan dalam segi pengamanan.
BACA JUGA: Nomor Urut Paslon Pilkada Batang Diundi, Fallas-Ridwan 01 dan Faiz-Suyono 02
"Lokasi ini (Gedung Guru) mendapatkan saran dari berbagai pihak untuk mencari tempat yang lebih mudah bagi pengamanan untuk debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang," jelas Khikmatun.
Ia menyebut penyelenggara punya tantangan dengan penyelenggaran debat kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati.
Gedung yang bersebelahan dengan rel kereta api membuat suara bising akan sangat terasa setiap kali ada kereta yang melintas.
"Kalau benar-benar jadi di Gedung Guru, EO nantinya perlu mengatasi masalah kualitas suara. Suara yang ada di sana cenderung pecah dan tidak bisa didengar dengan jelas," tegas Khikmatun.