SALATIGA, jateng.disway.id - Penyerapan pupuk bersubsidi di Kota Salatiga saat ini masih 60%. Menurut Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, penyerapan pupuk bersubsidi yang belum optimal itu dimungkinkan karena curah hujan yang masih jarang.
Hal ini berpengaruh kepada ketersediaan air yang diperlukan untuk bertani. "Hujan masih jarang-jarang jadi penyerapan masih 60%. Semoga nanti penyerapan pupuk bersubsidi dapat lebih optimal," kata Oh Wali Kota Salatiga, Sabtu 26 Oktober 2024.
Yang artinya, bahwa aktivitas dan produktivitas meningkat sehingga kedepan Pj Wali Kota berharap besar alokasi pupuk subsidi juga semakin banyak.
Lebih jauh Pj Wali Kota Salatiga menjelaskan, Pemkot telah mengeluarkan Keputusan Wali Kota Salatiga Nomor 500.6/144/2024 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Kota Salatiga Tahun 2024 sebagai payung hukum yang mengedepankan kepentingan petani.
BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Tegal Menghilang, Ini Sikap Komisi III DPRD
BACA JUGA: Soal Pupuk Bersubsidi, Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Ingatkan Pemkab
Sehingga, Yasip berharap petani didampingi penyuluh dapat menyusun Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi.
"Selanjutnya kepada distributor atau KPL (Kios Pupuk Lengkap) agar selalu menjaga ketersediaan pupuk, sehingga pada saat petani membutuhkan tersedia barangnya," ungkapnya.
Selain itu, Yasip juga berpesan agar lebih berhati-hati dan teliti dalam penyaluran barang subsidi, karena merupakan barang dalam pengawasan.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani turut menghadiri Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Jaminan Ketersediaan Pupuk untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kota Salatiga di Jodhipati Hall Kayu Arum Resort, Kamis 24 Oktober 2024.
BACA JUGA: Didukung 11 Ribu Petani Hutan Sosial, Ahmad Luthfi Sebut Pahlawan Pangan hingga Ketersediaan Pupuk
BACA JUGA: Gibran Dorong Ketersediaan Pupuk Murah dan Kelanjutan Reforma Agraria
Dalam kegiatan itu dinilai dia merupakan salah satu langkah strategis Dispangtan dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Kota Salatiga sekaligus mengoptimalkan
alokasi pupuk subsidi.
Yasip menyampaikan pelaksanaan FGD menjadi wadah Kelompok Tani Salatiga menyampaikan keluhan atau hambatan di lapangan, sehingga kedepan kebijakan penyaluran dan pemanfaatan pupuk bersubsidi di Kota Salatiga dapat optimal.
"Hal ini penting untuk mendukung upaya mendukung ketahanan pangan di Kota Salatiga," tutup Yasip.
Dari data Dispangtan Salatiga yang dikantongi Pj Wali Kota, terungkap di Kota Salatiga memiliki 154 Kelompok Tani. Dimana, 65 kelompok diantaranya merupakan penerima subsidi pupuk dengan total petani sebanyak 1.298 orang.
BACA JUGA: Dispangtan Salatiga Hanya Terima 50 Dosis Vaksin Rabies dari Provinsi
BACA JUGA: Petani Tebus Pupuk Subsidi Bisa Pakai KTP, Tanpa Kartu Tani
Pj Wali Kota Salatiga Menyerukan Menanam Cabe
Sebelumnya, Pj Wali Yasip Khasani menyerukan agar warga Salatiga menanam cabe dengan bibit dari pemerintah bekerja sama dengan gerakan TNI guna menekan inflasi.
Seruan ini disampaikan Yasip Khasani setelah mempelajari setiap kali kenaikan inflasi, penyebab di Salatiga karena naiknya harga cabe.
"Penanaman cabe dapat dilakukan dengan menggunakan tanah milik Pemerintah yang tidak produktif, bibit dan pupuk akan dibantu dari Dinas Pertanian," tutur Yasip Khasani.
Melalui swasembada pangan secara mandiri, dengan pola menanam sendiri hasil panen cabe dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Salatiga. Sehingga masyarakat Salatiga bisa membeli dengan subsidi di bawah harga pasar.