Sepakat Damai, Simpatisan Fadia-Sukirman dan Riswadi-Amin Salaman di Polres Pekalongan

Jumat 11-10-2024,20:20 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan

“Ternyata semua itu kita kenal, teman sekaligus saudara, seperti itu,” tuturnya.

Kasihumas Polres Pekalongan, IPTU Suwarti menyebut bahwa proses restorative justice kedua pihak sudah selesai dilaksanakan.

“Dan itu atas inisiasi masing-masing pihak yang berkeinginan apa menciptakan situasi Kamtibmas aman di Pekalongan jadi biar Pilkada berjalan aman,” tuturnya.

Ia berpesan kepada seluruh warga masyarakat khususnya Kabupaten Pekalongan agar saling menahan diri.

Lalu juga tidak mudah terprovokasi atas suatu informasi.

“kita satu sama lain saling bersinergi untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap aman kondusif dan sejuk selama pelaksanaan Pilkada 2024,” tutupnya.

Sebelumnya, Kericuhan antarpendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Fadia Arafiq-Sukirman dan Riswadi-Amin terjadi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan.

Pendukung kedua paslon saling melempar batu sebelum Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut KPU Kabupaten Pekalongan berlangsung pada Senin 23 September 2024.

Informasi yang dihimpun, kejadian kericuhan antar pendukung itu bermula saat rombongan pendukung pasangan Riswadi-Amin datang dengan suara knalpot brong.

Suara berisik itu memicu bentrokan dengan pendukung Fadia-Sukirman.

Bersamaan saat paslon bupati petahana, Fadia A Rafiq-Sukirman tiba, adu mulut berubah menjadi konflik fisik hingga saling lempar batu. Kaca mobil yang ditumpangi politisi Golkar itu juga pecah terkena lemparan batu.

Paslon Rombongan Fadia-Sukirman pun langsung dievakuasi masuk ke dalam gedung. Sementara kericuhan masih terus berjalan beberapa waktu.

Seorang saksi mata, Sumarno menyebut suasana sebelum bentrokan itu sebenarnya sudah tegang.

"Pas pendukung Riswadi datang, knalpot brong mereka bikin telinga berdenging. Tapi polisi malah diam saja, kayaknya takut. Setelah itu mulai ribut dan kayak gini jadinya," ujarnya.

Kategori :