Umar Wahid Hasyim akan Terus Kunjungi Kyai NU

Kamis 10-10-2024,20:31 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Setelah ditetapkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jateng Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Umar Wahid Hasyim akan terus melakukan kunjungan ke Kyai Nahdlatul Ulama (NU). 

Dalam kunjungannya di DPD PDI Perjuangan Jateng (Panti Marhaen Semarang), adik dari Predisen ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini bertemu dengan Paslon Andika-Hendi untuk membahas strategi pemenangan dalam meraih suara dari kalangan NU.

“Kami akan terus mengoptimalkan sumber daya kami akan terus melakukan kunjungan ke Kyai NU dan terus dilakuka,” kata Umar. Kamis 10 Oktober 2024. 

Setelah penetapan sebagai ketua, Umar langsung melakukan ke beberapa kyai NU di Pekalongan, Batang, Semarang dan Rembang. Pada kesempatan tersebut, di Rembang ia bertemu dengan Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. 

“Alhamdulah, saya tidak bisa bilang bai, tapi sangat baik,” ujar Umar saat ditaya menanggapi para kyai yang sudah ditemuinya.

BACA JUGA: Pandhita Siap Menangkan Pasangan Andika-Hendi di Pilgub Jateng

BACA JUGA: Bacakan Tujuh Pernyataan Sikap, Alumni Ber-satu Deklarasi Didukung Andika-Hendi

Umar menyampaikan, tugas utamanya dalam tim pemenang paslon Andika-Hendi akan masuk ke jalur Nahdliyin informal dan kultural, dan peta daerah mana saja yang perlu diintensifkan.

“Pada dasarnya kalau di NU, saya menghormati kyai pesatren, yang kita datangi yang paling sepuh dan dituakan selain itu juga daerah-daerah tertentu yang akan kita petakan untuk kita sowani,” ungkap adik ke-tiga Gusdur itu.

Umar juga berpesan kepada para Nahdliyin untuk memilih pemimpin Jateng yang terbaik. “Kenapa saya mau jadi Ketua Tim Andika-Hendi, kerena saya yakin mereka yang terbaik. Setelah saya berkeliling tidak ada pesan khusus dari para Kyai, karena mereka yakin pak Andika-Hendi akan membawa Jateng menjadi lebih baik,” tutupnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga memaparkan peryataan yang membedakan urusan keagamaan dan nasionalis dalam politik.

“Kami NU dan merupakan cucu dari KH Hasyim Asy'ari pendiri NU, beliau selalu mengajarkan kepada kami tentang hubungan antara persahabatan dengan keislaman bukan pertentangan, saya gak setuju dengan istilah abangan dan hijau,” teganya.

Saat ditanya wartawan terkait fenomena di media sosial terkait pernyataan kafir kepada seseorang yang tidak memilih salah satu paslon. Ia menegaskan, “tugas kita mengislamkan ora kafir, bukan mengkafirkan orang Islam. Masa, sesama Islam mengkafirkan, harusnya orang-orang yang kita pandang kafir, kita ajak masuk Islam.". 

Tags :
Kategori :

Terkait