Pakar Politik, M Kholidul Adib: Branding Cagub, Tidak Akan Kuat Tanpa Gagasan

Sabtu 28-09-2024,06:22 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Branding kepada Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Tengah menjadi penting untuk menarik simpatisan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), terutama di kalangan anak muda generasi milenial dan generasi Z. Namun branding saja tidak akan kuat jika tanpa gagasan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Jawa Tengah. 

Diamana kedua paslon Pilgub Jateng merupakan dari kangan kesatuan, Andika Perkasa dari TNI dan Ahmad Luthfi dari Polri. Masyarakat banyak membranding Cagub dengan sebutan Rambo untuk Andika Perkasa yang didukung hanya satu partai dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sedangkan Ahmad Lutfhi di branding sebagai Sambo dengan di dukung dari 17 partai parlemen maupun non parlemen. 

Menurut Pengamat politik UIN Walisongo M Kholidul Adib, banyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini. Faktor penentu lain ialah aspek figur atau ketokohan, mesin partai yang bekerja hingga tingkat bawah, serta program dan gagasan yang ditawarkan.

"Kedua toko Pilgub Jateng ini sama-sama dari kesatuan Polri dan TNI, untuk selama ini pak Andika di branding sebangai Rambo, tokoh yang kuat, kekar dan pejuang kepada masyarakat, sedangkan pak Luthfi yang memiliki jargon Ngayomi dan Nglakoni akan bisa diharapkan dengan kondisi saat ini banyak gangster dan masyarakat membutuhkan perlindungan", katanya saat dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS) dengan tema  "Membaca Peta Politik Pilgub Jawa Tengah 2024; Seberapa Besar Peluang Masing-masing Paslon?" di Rumah Popo Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat 27 September 2024.

BACA JUGA:Hasil Survei Kanigoro Network, Pasangan Lutfhi-Taj Yasin Jadi Ancaman di Kandang Banteng.

BACA JUGA:Kasus Perundungan di PPDS Undip, Ini Respon IDI

Sementara dengan melihat komposisi pemilih, karakter pemilih di Jawa Tengah yang cenderung agamis-religius dinilai menjadi keuntungan untuk pasangan Luthfi-Taj Yasin. Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin selama ini dikenal sebagai representasi kaum santri bisa mengambil suara dari kaum nahdliyin.

"Sedangkan di pasangan 01 Andika-Hendi kelemahanya tidak ada agamisnya, dengan adanya Gus Yasin maka Pak Luthfi mendapatkan berkah tersendiri. Gerakan santri dan pesantren menjadi kekuatan bagi Luthfi-Yasin," ungkap Kholidul Adib.

Kholidul Adib menilai, Luthfi-Yasin unggul di atas kertas karena memiliki dukungan mayoritas partai di kursi parlemen. Andika-Hendi yang hanya didukung PDIP dipediksi akan kewalahan dalam menghadapi Luthfi-Yasin yang mengeroyoknya. 

 

Kategori :