DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Sebanyak 4 desa di wilayah Kecamatan Lebaksiu partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 tercatat rendah. Keempat desa itu yakni, Kambangan, Slarang Kidul, Tegalandong dan Dukuhdamu.
Karenanya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lebaksiu bakal fokus sosialisasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di empat desa tersebut. Ketua PPK Lebaksiu, Puspita mengatakan, penyebab partisipasi rendah di empat desa itu karena banyak warga yang merantau dan tidak pulang kampung saat pelaksanaan Pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu.
"Ketika Pemilu kemarin, partisipasi masyarakat di wilayah Kecamatan Lebaksiu mencapai 72 persen. Sedangkan untuk Pilkada ini, target kami 79,5 persen," kata Puspita, saat ditemui di sela-sela acara Kirab Pilkada Serentak dengan Maskot Si Jakra, di kantor Kecamatan Lebaksiu.
BACA JUGA:SMK Negeri 3 Kota Tegal Adakan Perkemahan Tunas Muda
Dia menuturkan, Kirab Pilkada ini dimulai pada 11 September hingga 17 September 2024. Peluncuran Kirab dihadiri jajaran Forkopimcam Lebaksiu, PPK, PPS se-Kecamatan Lebaksiu, Ormas Islam dan partai politik.
Maskot Si Jakra atau Jaga Kerukunan Pilkada akan diarak keliling desa dan berakhir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Kambangan.
"Kita nanti juga akan menggelar sosialisasi kepada pemilih pemula. Terutama di Desa Kambangan dan sekitarnya," ujar Puspita.
Dia mengemukakan, sosialisasi Pilkada Serentak 2024 ini akan dilanjutkan di Pasar Lebaksiu pada 13 September mendatang.
Kemudian pada 14 September, pihaknya akan menyasarkan ke pondok pesantren yang berada di Desa Lebaksiu Kidul.
BACA JUGA:2 Guru dari Kota Tegal Menimba Ilmu ke Korea Selatan
"Untuk tanggal 15 September, kita akan melaksanakan senam bersama di Desa Kambangan lagi. Kenapa kita fokus di Kambangan, karena partisipasinya memang rendah. Dan akan kita genjot supaya meningkat," cetusnya.
Puspita menjelaskan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayah Kecamatan Lebaksiu pada Pemilu 2024 lalu sebanyak 74.474 suara. Sedangkan jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Pilkada 2024 ini, hanya 74.332 suara.
"Jumlahnya memang berkurang, tapi itu baru DPS, belum menjadi DPT," kata Puspita.
Menurutnya, penurunan jumlah pemilih itu lantaran ada yang pindah domilisi dan ada pula yang meninggal dunia. Diharapkan, dengan adanya sosialisasi yang masif ini, partisipasi masyarakat terhadap Pilkada 2024 semakin meningkat.
BACA JUGA:Masuk Peringkat 10 Popda, Maksimalkan Latihan