DISWAY JATENG- Mengajukan pinjaman ketika sedang terdesak kebutuhan darurat merupakan suatu pilihan yang sering digunakan sebagian orang, tetapi tak sedikit dari mereka yang mendapatkan bunga besar. Lalu apa sajakah penyebab suku bunga tinggi?
Dalam mengajukan pinjaman hal yang wajib diperhatikan yaitu bunga yang diperoleh, ada beberapa orang yang mendapatkan suku bunga tinggi di pinjaman mereka.
Mendapatkan suku bunga tinggi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, oleh sebab itu sebelum mengajukan pinjaman pastikan anda mencari tahu terlebih dahulu tentang bunga yang diberikan.
Nah berikut ini akan kami beritahu berbagai faktor penyebab yang menjadikan suku bunga tinggi, yuk simak terus uraiannya dibawah ini.
BACA JUGA:Jangan Bingung, Begini Cara Menghitung Suku Bunga Pinjol
1. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI), memiliki peran penting dalam mengatur stabilitas moneter dan keuangan negara. Salah satu instrumen kebijakan yang digunakan adalah suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga acuan umumnya akan diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman di bank-bank komersial. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi dengan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
2. Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi makro, seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar mata uang, juga dapat memengaruhi suku bunga pinjaman. Ketika inflasi tinggi, bank sentral biasanya akan menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi. Hal ini dapat menyebabkan suku bunga pinjaman juga meningkat.
3. Risiko Kredit
Setiap peminjam memiliki tingkat risiko kredit yang berbeda-beda. Nasabah dengan risiko kredit tinggi, seperti memiliki riwayat kredit yang buruk atau penghasilan yang tidak stabil, umumnya akan dikenakan suku bunga pinjaman yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan oleh bank untuk mengkompensasi potensi kerugian yang mungkin terjadi jika peminjam gagal melunasi pinjamannya.
4. Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama jangka waktu pinjaman, umumnya semakin tinggi pula suku bunga yang dikenakan. Hal ini karena bank menanggung risiko yang lebih besar selama periode pinjaman yang lebih panjang.
5. Jenis Pinjaman
Jenis pinjaman juga dapat memengaruhi suku bunga. Umumnya bunga pinjaman untuk keperluan konsumtif lebih tinggi dibandingkan dengan keperluan produktif, seperti kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).