DISWAYJATENG, TEGAL - Peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang diprediksi akan terjadi beberapa hari ke depan. Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal mengingatkan Pemerintah Kota Tegal dan semua pihak untuk mewaspadai dan mengantisipasi siklus banjir Februari.
Banjir kerap melanda Kota Bahari setiap Februari dan masih segar dalam ingatan yang terbesar pernah terjadi pada 2018 silam. “Bulan Februari curah hujan mulai tinggi dan biasanya menjadi siklus banjir. Maka, saya mengimbau kepada Pemkot Tegal dan dinas terkait untuk mewaspadai dan melakukan antisipasi awal,” kata Ketua DPRD Kusnendro.
BACA JUGA:Dosen Poltek Harber Tegal Kenalkan Penerapan IoT Pada Pencatatan kWh Meter Sistem Semi Digital
Kusnendro menyampaikan, Kota Tegal belum mampu menanggulangi banjir secara menyeluruh dan komprehensif, namun baru secara parsial, karena ketersediaan anggaran dalam APBD terbatas. Karena itu, dibutuhkan terobosan untuk mengupayakan anggaran bantuan dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, maupun sektor swasta.
Politisi PDI Perjuangan ini mendorong anggaran yang tersedia segera dilaksanakan untuk mengantisipasi banjir. Pompa air yang ada di polder dan kolam retensi agar dipastikan berfungsi secara menyeluruh. Selain itu, mobil penyedot air agar dapat dioperasionalkan dengan maksimal untuk mengatasi genangan yang ditumbulkan akibat hujan.
BACA JUGA:SDIT Usamah Kota Tegal Adakan Spiritual Building Training
Kepada seluruh warga diimbau untuk bergotong-royong melaksanakan kerja bakti membersihkan selokan di lingkungan masing-masing agar aliran air dapat berjalan lancar. “Khususnya warga Kecamatan Margadana, kami mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dan bisa melakukan antisipasi terjadap ancaman banjir ini,” ucap Kusnendro.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal Heru Prasetya melalui Kepala Bidang PSDA Emi Mutiah Hidayati menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Bidang PSDA melaksanakan Standar Operasional Prosedur di rumah pompa, polder, dan kolam retensi untuk mengurangi debit air jika terjadi hujan.
BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Tinjau Lokasi Banjir Desa Pesantren
Emi melanjutkan, operasi pompa bertambah dua lokasi yaitu di Saluran Gebang Kaligangsa dan Sal Banyuwangi-Sumurpanggang. “Kami melakukan pembersihan saluran dari sampah dan lumpur secara rutin dan bergilir. Selain itu, tim tangki sedot banjir juga melakukan penyedotan di lokasi genangan setiap sehabis hujan,” ungkap Emi.