DISWAYJATENG - Kosmetik kecantikan bertujuan untuk membuat kulit wajah dan tubuh terlihat lebih sehat dan menarik.
Namun, jika produk yang digunakan mengandung bahan berbahaya atau tidak sesuai dengan jenis kulit, gangguan kulit yang disebabkan oleh kosmetik dapat terjadi.
Kosmetik kecantikan tidak hanya meliputi satu produk saja, sampo, sabun, deodoran, tabir surya, manikur rambut, cat kuku, krim, juga termasuk golongan produk kecantikan.
Ada juga bahan-bahan dalam kosmetik kecantiakn seperti alkohol, parfum, pengawet, dan pewarna dapat menyebabkan masalah kulit dan penyakit. Gejala dapat muncul segera setelah penggunaan, beberapa hari atau beberapa bulan kemudian.
Gangguan kulit disebabkan oleh paparan kulit terhadap pengawet dan pewangi dalam kosmetik seperti paraben, formaldehida, imadazolidinil urea, isothiazolinone, metilisothiazolinone, dan quaternium-15.
Gangguan kulit juga dapat disebabkan oleh komponen logam seperti merkuri, kromium, aluminium, nikel, dan kadmium.
BACA JUGA:5 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Serta Tips untuk Menghindarinya, Kaum Hawa Wajib Tahu
Beberapa orang juga bereaksi terhadap asam salisilat, sodium laureth sulfat (SLS), dan alkohol, yang umumnya ditemukan dalam kosmetik.
Beberapa kondisi kulit yang dapat disebabkan oleh penggunaan kosmetik tercantum di bawah ini:
1. Dermatitis kontak
Kosmetik kecantikan dan produk perawatan tubuh yang bersentuhan langsung dengan kulit bisa menyebabkan dermatitis kontak. Dermatitis kontak sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Dermatitis kontak iritan.
Ini terjadi ketika bahan kosmetik mengiritasi kulit. Iritasi kulit dapat terjadi dalam beberapa menit, hari atau minggu setelah menggunakan kosmetik.
Kulit menjadi merah, perih, gatal, berkedut, melepuh dan dapat mengeluarkan cairan saat digaruk.
- Dermatitis kontak alergi