DISWAYJATENG, SLAWI – Mengapresiasi perjuangan dan peran besar perempuan dalam mengisi kemerdekaan, Bupati Tegal Umi Azizah memberikan anugerah penghargaan kepada 13 perempuan inspiratif.
Penghargaan diberikan saat Resepsi Peringatan Hari Ibu ke-95 di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal.
BACA JUGA:30 Wanita Single Parent di Kota Tegal Terima Bantuan Bahan dan Alat Pembuat Kue
Menurut Umi, perempuan memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Sehingga momen peringatan Hari Ibu bisa menjadi momentum untuk membangkitkan semangat kaum perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensi serta inovasinya dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Hakikat peringatan Hari Ibu adalah bentuk apresiasi kepada seluruh perempuan Indonesia atas dedikasi dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” kata Umi.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Tegal Diminta Antisipasi Kemacetan Malam Tahun Baru
Umi mencontohkan seperti almarhumah Hj Zaenab Masykur, tokoh perempuan Aisyiyah yang juga pendiri pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Adiwerna serta amal usaha lainnya yang mendedikasikan hidup dan bahkan hampir seluruh hartanya sebagai amal jariyah.
Perempuan dermawan ini lebih memilih tinggal di rumahnya yang sederhana, tapi yang megah dan kokoh justru bangunan-bangunan yang diwakafkannya.
BACA JUGA:Kaur Perencanaan Desa Rembul Kabupaten Pemalang secara Resmi Dilantik
Kesederhanaan yang sama juga ditunjukkan oleh Hj Azimatun Nimah, tokoh Muslimat NU yang aktif bergerak di bidang keagamaan dan pemberdayaan perempuan.
Umi menilai, Hj Azimatun Nimah ini sebagai orang yang cukup materi karena memiliki usaha di Jawa Timur. Keuntungan dari hasil usahanya itu disedekahkan untuk kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan seperti pengajian.
BACA JUGA:Angka Kriminalitas di Kabupaten Pemalang Naik 50 Persen di Tahun 2023
Begitu pula dengan perempuan inspiratif lainnya seperti Agatha Damai Christiah, tokoh Nasrani yang aktif di kegiatan keagamaan, Hj Masruroh seorang pengelola pondok pesantren, Hj Shofwatin Nimah seorang penghafal Alquran dan juga pengasuh pondok pesantren, Hj Nur Inayah seorang pegiat taman pendidikan Alquran, dan Hj Alfiya, tokoh organisatoris perempuan.
Selain itu juga Ratminingsih, perempuan pengusaha yang membuka banyak lapangan kerja, Siti Mutia, perempuan penyandang disabilitas dari komunitas Difabel Slawi Mandiri, Aminatul Islamiyah dan Asih Yanti, keduanya sama-sama pegiat sahabat asuh anak stunting.
BACA JUGA:Delapan Kelompok Tani di Kabupaten Pemalang Dapat Hibah Alat Mesin Pertanian