Dari 10 program prioritas yang digalakkan oleh Pj Gubernur Jateng, secara simultan dikerjakan guna mendapatkan output yang jelas.
Dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 secara Luber dan Jurdil, Pj Gubernur Jateng berkali-kali berkoordinasi dengan berbagai stake holder maupun memberikan edukasi ke masyarakat, agar perhelatan politik lima tahunan itu sukses.
BACA JUGA:Raperda Tentang RAPBD Kabupaten Tegal 2024, Fraksi Gerindra DPRD Singgung 3 Poin
Selama dua bulan terakhir ini, ia berkoordinasi dengan Polda Jateng, Kodam, KPU, Bawaslu, organisasi masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan lainnya. Tak lain dan tak bukan hanya untuk menyukseskan gelaran pemilu 2024. "Seluruh komponen masyarakat perlu bersatu dan berkolaborasi dalam menyukseskan semua tahapan Pemilu, hingga terpilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke arah kemajuan,” kata Nana Sudjana.
BACA JUGA:Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal Soroti Turunnya RAPBD Kabupaten Tegal 2024
Dalam prioritas pengendalian inflasi dan pengendalian pangan, berbagai program juga dilakukan. Termutakhir, Pemprov Jateng menggelontorkan beras cadangan sebanyak 151 ton beras di daerah tingkat kemiskinan ekstrim, gerakan pangan murah (GPM) yang sudah dilakukan lebih dari 400 kali, pemantauan harga sembako di lapangan, dan lainnya. "Pemprov punya cadangan beras, ini sudah kami gelontorkan juga di kabupaten/kota untuk menstabilkan harga pangan dan beras,” ujar Nana.
BACA JUGA:Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal Minta agar Pendapatan Dimanfaatkan Optimal
Untuk program Penuntasan pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka pengangguran dan stunting, Pemprov Jateng juga sudah melakukan berbagai langkah-langkah intervensi, baik dengan menggunakan dana APBD, menggandeng Baznas Jateng, maupun pihak swasta.
Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. Bantuan yang bersumber dari Baznas Provinsi Jateng itu diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.
BACA JUGA:Panen Raya, Harga Durian di Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang Murah
Pada 2023 ini, Pemprov Jateng berkolaborasi dengn Baznas Jateng juga memberikan bantuan berupa 255 unit RTLH, 500 unit jamban, dan 1.664 modal usaha.
"Ini menjadi perhatian dan prioritas kami, ada RTLH, tidak punya jamban, tidak ada air bersih sehingga kita carikan sumber air bersih di kampung tersebut. Di samping itu juga kita kaitkan dengan beasiswa anak dari keluarga miskin, dan modal usaha," jelas Nana.
BACA JUGA:Stok Kopi di Lereng Gunung Slamet Diprediksi Melimpah
Sementara untuk program Penanganan dampak perubahan iklim (kekeringan, polusi, dan karhutla), Pemprov Jateng sudah melakukan berbagai upaya. Per 23 Oktober 2023, Sebanyak 76.434.000 liter air bersih sudah didistribusikan kepada warga di 34 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah yang terdampak kekeringan. Distribusi air bersih itu dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama BPBD kabupaten/kota, Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, PMI, serta instansi terkait lainnya termasuk BBWS, Polri, dan bantuan masyarakat.
BACA JUGA:Bupati Tegal: Hasil Temuan Pemeriksaan Harus Ditindaklanjuti
Sedangkan untuk prioritas program Pengembangan layanan publik dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Meningkatan pengawasan internal Aparatur Sipil Negara (ASN), berbagai upaya juga telah dilakukan dengan memperbaiki sistem tata kelola pemerintahan melalui berbagai aplikasi. Seperti e - planning, e - budgetting, e-shb (standar harga barang), dan e-controlling. Selain itu, juga secara rutin melakukan pelaporan melalui Monitoring Center For Prevention (MCP) KPK, pelaporan LHKPN, dan LHKASN.