DISWAYJATENG, SLAWI - Minimnya penerapan gaya hidup ramah lingkungan, maraknya penggunaan produk sekali pakai. Serta beberapa kegiatan yang kurang bijak lainnya serta ditambah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar. Terus membuat isu permasalahan sampah meningkat. Dampaknya adalah pemanasan global, perubahan iklim yang sekarang kita rasakan, bumi semakin panas dan polusi dimana-mana.
BACA JUGA:SMP Negeri 12 Kota Tegal Adakan Gelar Karya, Apa Hasilnya?
Kali ini Rumah Zakat Desa Berdaya Kebandingan melalui Bank Sampah Melingkar menyikapi hal tersebut dengan menggelar kegiatan pelatihan mengolah limbah rumah tangga yang baik dan benar agar menjadi sesuatu produk yang dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Aula KB Bina Ilmu Kebandingan.
BACA JUGA:Tim Voli Putri SMK Negeri 2 Kota Tegal Juara I Popda
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal Mochtar Mawardi melalui Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 Eko Supriyanto hadir dan menjadi narasumber. Tentang pengelolaan sampah dengan metode biopori.
BACA JUGA:Warga Desa Banjarturi Kabupaten Tegal Desak Pelaksanaan Pilkades PAW, Kenapa?
"Permasalahan sampah adalah masalah kita semua. Bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat wajib hadir dengan kesadaranya bahwa sampah yang dihasilkan dirumah adalah menjadi tanggung jawab pribadi, bagaimana mengelolanya," ujarnya.
Terpisah, aktivis lingkungan Nurlaelatul Aqifah menambahkan, aktivis lingkungan yang sudah mendapat sederet penghargaan. Berkesempatan menyampaikan materi tentang pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkanya. Menjadi cairan ajaib eco enzym dan mempraktekan langsung membuat produk turunanya seperti sabun cair, sabun mandi, dan masih banyak lainnya.
BACA JUGA:Keren! Capaian Target PBB di Kabupaten Tegal Tembus 93,95 Persen
Relawan Rumah Zakat, Aziz menyatakan, kegiatan kali ini dihadiri oleh sebanyak 50 peserta yang tersebar di beberapa RT di Desa Kebandingan.