Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan mengganggu regulasi gula darah.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat, yang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
BACA JUGA:Berikut Jenis dan Manfaat Olahraga Pagi untuk Penderita Diabetes, Nomer 2 Ampuh Turunkan Gula Darah!
6. Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam perkembangan diabetes melitus.
Jika ada riwayat keluarga dengan diabetes, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini juga akan meningkat.
Namun, faktor genetik hanya merupakan salah satu faktor risiko dan tidak menjamin seseorang akan mengembangkan diabetes melitus.
7. Tidak Periksa Kesehatan secara Rutin
Banyak orang yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau tidak memeriksa kadar gula darah mereka secara teratur.
Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan pengelolaan diabetes melitus.
Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi diabetes melitus sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
8. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Tentang Bahaya Kencing Manis
Kurangnya edukasi dan kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat dan pencegahan diabetes melitus juga merupakan faktor yang sering terabaikan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka dapat mempengaruhi risiko terkena diabetes melitus.
Edukasi dan kesadaran yang lebih baik dapat membantu masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
BACA JUGA:Ini 10 Tanda Gejala Awal Diabetes yang Jarang Diketahui Banyak Orang!
Kencing manis atau diabetes melitus adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi batas normal.
Beberapa penyebab kencing manis sering terabaikan oleh masyarakat, termasuk kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, kurangnya pengetahuan, stres, kurang tidur, faktor genetik, kurangnya pemeriksaan kesehatan rutin, dan kurangnya edukasi dan kesadaran.
Penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor risiko ini dan mengadopsi gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya diabetes melitus. (*)