DISWAYJATENG.ID - Seafood adalah makanan hewani dan nabati yang berasal dari laut. Seafood seperti berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan rumput laut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan Namun, jumlah konsumsi seafood perlu dibatas.
Makanan laut merupakan bahan pangan yang kaya akan nutrisi seperti omega-3 dan protein.
Seafood juga mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A, B, selenium, dan zat besi. Selain itu, seafood juga cenderung rendah lemak jenuh.
Seafood tidak disarankan untuk konsumsi yang terlalu sering dan dalam porsi banyak. Hal itu disebabkan oleh terlalu banyak dan sering bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut dampak negatif makan seafood terlalu banyak:
1. Paparan Logam Berat
Bahaya pertama yaitu paparan logam berat seperti merkuri dan raksa. Logam berat ini dapat ditemukan dalam beberapa jenis seafood karena polusi lingkungan dan aktivitas industri.
Ikan besar seperti hiu, tuna, dan swordfish cenderung mengandung lebih banyak merkuri karena mereka berada di puncak rantai makanan laut.
Ketika kita mengonsumsi seafood yang mengandung logam berat ini, seperti merkuri, tubuh kita dapat menyerapnya.
Namun, tubuh manusia tidak dapat sepenuhnya menghilangkan logam berat ini, sehingga seiring waktu, logam tersebut dapat menumpuk dalam jaringan tubuh.
Paparan kronis terhadap merkuri dan raksa dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita, terutama pada sistem saraf, kardiovaskular, dan reproduksi.
Ini dapat mengganggu perkembangan otak pada anak-anak dan menyebabkan masalah kesehatan serius pada orang dewasa, termasuk gangguan saraf, masalah pada fungsi ginjal, dan bahkan masalah kehamilan.
Oleh karena itu, penting untuk memilih seafood dengan bijak, menghindari konsumsi jenis ikan yang tinggi kandungan merkurinya, dan membatasi paparan logam berat ini melalui pola makan yang seimbang dan bijak.
2. Alergi
Bahaya kedua adalah risiko alergi yang dapat timbul akibat konsumsi seafood secara berlebihan. Seafood, seperti ikan, kerang, dan udang, adalah pemicu umum dari alergi makanan.
Pada beberapa orang, sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam seafood, menghasilkan reaksi alergi.
Konsumsi seafood dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan alergi makanan, terutama jika mereka sudah memiliki kecenderungan alergi sebelumnya.
Gejala alergi seafood dapat bervariasi dari reaksi ringan seperti gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak pada kulit, hingga reaksi yang lebih parah seperti sesak napas, mual, muntah, dan bahkan syok anafilaktik yang mengancam jiwa.
BACA JUGA:Ingin Awet Muda? 6 Buah Ini Bisa Bikin Kulit Kencang dan Awet Muda Jika Rutin Dikonsumsi
3. Kontaminasi Bakteri dan Toksin
Bahaya ketiga adalah kontaminasi bakteri dan toksin yang dapat terjadi saat mengonsumsi seafood yang tidak dimasak dengan baik atau terpapar oleh bakteri berbahaya.
Seafood merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri seperti Salmonella, Vibrio, dan E. coli.
Jika seafood tidak dimasak dengan benar, bakteri ini dapat bertahan hidup dan mengakibatkan infeksi makanan pada orang yang mengonsumsinya.
Gejala infeksi makanan dapat bervariasi dari mual, muntah, diare, hingga demam dan gejala lainnya yang tidak nyaman.
Selain bakteri, beberapa jenis seafood juga dapat mengandung toksin alami. Contohnya, ciguatera, suatu jenis keracunan yang terkait dengan ikan tropis tertentu, dapat menyebabkan gejala seperti gangguan gastrointestinal, nyeri otot, dan gejala neurologis.
4. Kehilangan Nutrisi Seimbang
Bahaya keempat adalah potensi kehilangan nutrisi yang seimbang dalam pola makan jika seseorang mengonsumsi seafood terlalu banyak.
Meskipun seafood kaya akan nutrisi seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral, mengandalkan seafood secara berlebihan dan mengabaikan sumber makanan lain dapat mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi.
Makanan laut mungkin tidak memberikan semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti serat yang biasanya ditemukan dalam makanan nabati. Terlalu fokus pada seafood juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan asupan protein dan karbohidrat.
5. Dampak Lingkungan
Bahaya kelima adalah dampak negatif terhadap lingkungan akibat konsumsi seafood yang berlebihan. Overfishing atau penangkapan ikan secara berlebihan untuk konsumsi manusia dapat memiliki dampak serius pada ekosistem laut.
Jika spesies seafood tertentu dieksploitasi terlalu banyak, ini dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan dan gangguan pada rantai makanan laut.
Ini tidak hanya dapat mengancam keberlanjutan spesies tersebut, tetapi juga mempengaruhi berbagai spesies lain yang bergantung pada mereka.
Selain itu, metode penangkapan ikan yang merusak, seperti penangkapan berlebihan dengan alat-alat yang tidak selektif, dapat merusak habitat laut dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies lain serta mengganggu keseimbangan ekosistem.(*)