Informasi Kepercayaan itu penulis dapat dari orang orang Desa
Majapahit yang jumlahnya puluhan orang kebetulan pernah datang di Kota Tegal sebagai seles sepatu
cuci gudang saat itu sempat ngobrol dengan penulis di sebuah warung kedai di pinggir jalur pantura Kota Tegal.
Mereka memberitahukan bahwa masyarakat Majapahit percaya Patih Gajah Mada lari ke daerah Tegal.
Lalu pertanyaannya apa hubungannya dengan Gunung Gajah?
Begini pertanyaanya lagi apakah nama Gunung Gajah semata bentuknya menyerupai gajah atau ada latar belakang yang melengkapinya.
Karena Patih Gajah mada pernah mukim di Tegal dan wafat dimakamkan di daerah Gunung Gajah?
Yang membuat penulis penasaran lagi ketika penulis yang kebetulan menjadi anggota klaster pariwisata ketika ke pusat
temuan fosil di Semedo wilayah Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Tegal barat Gunung Gajah
bertemu seorang tokoh relawan penghimpun fosil purbakala bernama Dakri (65).
sempat mengaku dalam perjalanan nya mencari fosil di hutan pernah menemukan makam Gajah Mada di kawasawan
dekat Gunung Simping melihat dengan mata kepala sendiri. Hanya ketika penulis tanya apa dasarnya
sampai mengerti itu makam Gajah Mada, apa dari tulisan nisan dan tentunya huruf jawa kuno kemudian
seperti apa arahnya, sebab bukan beragama islam tidak mungkin arahnya ke kiblat utara? Sayangnya dia
belum bisa menjelaskan karena keterbatasan pengetahuan terutama pengenalan bahasa jawa kuno.
Yang kedua tentang lokasi karena tak begitu inten urusanya Dakri lupa dan berusaha untuk mendatangi