Gunung Lawu: Dibalik Keindahannya, Ternyata Menyimpan Misteri dan Mitos yang Menyeramkan

Rabu 26-07-2023,19:18 WIB
Reporter : Ilham Maulana
Editor : Ilham Maulana

DISWAYJATENG.ID - Gunung Lawu adalah gunung berapi aktif di Jawa Tengah. Gunung berapi aktif ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lokasi gunung berada di tiga kabupaten yaitu Karanganyar (Jawa Tengah), Ngawi (Jawa Timur), dan Magetan (Jawa Timur). Saat ini gunung Lawu menjadi kawasan wisata dan pendakian.

Gunung ini adalah gunung yang menyimpan banyak misteri di dalamnya. Kisah mistis keberadaan pasar setan di Gunung Lawu menambah cerita angker tentang gunung ini. Termasuk mitos lain mengenai gunung ini.

Penasaran apa saja misteri dan mitosnya?

Dilansir dari beberapa sumber, berikut 7 misteri dan mitos yang ada pada Gunung Lawu

1. Jumlah pendaki jangan ganjil

Misteri jumlah pendaki ganjil memang bukan hanya di Gunung Lawu. Di beberapa gunung lain juga dipercaya demikian.

Konon jika jumlah pendaki ganjil ada yang menggenapkan dari makhluk lain. Aturan yang mengharuskan jumlah genap memang tidak tertulis, namun acap kali menjadi suatu keharusan bagi mereka yang akan melakukan pendakian.

2. Larangan baju warna hijau

Banyak cerita mistis yang terjadi di gunung Lawu. Contohnya larangan mendaki dengan jumlah ganjil dan memakai baju warna hijau.

Meski tidak tertulis, peraturan tersebut wajib dipatuhi untuk keamanan selama pendakian. Konon jika pendaki berjumlah ganjil akan digenapkan oleh makhluk lain.

Sedangkan larangan memakai baju warna hijau, dianggap Ratu Pantai Selatan akan menculiknya. Meski menjadi perdebatan karena lokasi Gunung Lawu dan pantai selatan sangat jauh, masyarakat dan pendaki mematuhi peraturan tidak tertulis itu.

3. Pasar setan

Gunung Lawu disebut sebagai tempat sarangnya makhluk halus. Ketinggian gunung sekitar 3.265 mdpl dianggap menyimpan cerita tentang kerajaan Majapahit.

Mengutip dari majalahsunday.com, puncak gunung Lawu yang terkenal adalah Hargo Dalem. Sedangkan puncak tertinggi gunung yaitu Hargo Dumilah.

Puncak gunung Lawu ini dikenal keberadaan pasar setan. Beberapa pendaki mendengar suara delman, suara napas manusia, dan suara misterius lainnya.

Para pendaki kerap mendengar keramaian seperti berada di pasar, tetapi hanya suara saja dan penampakan tidak terlihat mata.

Beberapa pendaki dapat mendengar suara orang menawarkan barang ketika perjalanan ke pos lima. Jika mendengar seseorang menawari barang, disarankan mendaki untuk segera mengambil barang di sekitar seperti daun, ranting, dan lainnya.

BACA JUGA:5 Mitos Gunung Rinjani yang Dipercaya Hingga Kini, Calon Pendaki Harus Tahu!

4. Burung Kyai Jalak

Legenda gunung Lawu populer adalah burung Jalak yang menampakkan diri kepada pendaki. Jika pendaki sopan dan berniat baik, maka burung Jalak akan menampakkan diri.

Masyarakat disana percaya jika burung tersebut mengikuti pendakian, berarti kedatangan mereka disambut para penguasa.

Kisah burung Jalak berasal dari legenda Prabu Brawijaya V dan penjaga setianya. Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalan membuat masyarakat sekitar percaya sosoknya benar-benar ada.

Konon Kyai Jalak dipercaya masyarakat berubah menjadi seekor burung jalak.

5. Dilarang berbuat dan berkata sembarangan

Bagi para pendaki tentunya sudah tidak asing lagi dengan larangan atau pantangan, saat mendaki Gunung Lawu. Setiap orang yang ingin datang ke wilayah tersebut, diwajibkan memahami dan mematuhi aturan yang ada.

Contohnya, berkata kasar, merusak alam hingga berbuat tidak senonoh sangat dilarang. Apabila melanggarnya, konon akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti diikuti oleh sosok tak kasat mata.

6. Pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa

Punung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa.

Konon Gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.

7. Diikuti oleh penunggu

Beberapa pendaki sempat melihat tanda-tanda keberadaannya penunggu Gunung Lawu.

Misalnya yang dialami oleh stand up comedian, Dzawin Nur Ikram. Ia melakukan pendakian hanya berdua bersama temannya. Saat sampai di pos 4, tepatnya pukul 20.00 WIB, hawanya terasa berbeda.

Untuk melawan rasa takut tersebut, Dzawin dan temannya masuk ke dalam tenda dan menyetel lagu Kangen Band sekencang-kencangnya.

Konon di pos 4 itu merupakan tempat paling angker, dan jarang ada yang berani mendirikan tenda.(*)

Kategori :