Gunung Kerinci: Gunung Indah nan Eksotis di Sumatera yang Menyimpan Banyak Mitos

Senin 24-07-2023,21:18 WIB
Reporter : Ilham Maulana
Editor : Ilham Maulana

DISWAYAJETNG.ID - Gunung Kerinci terletak di antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Lokasinya berada di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Gunung Kerinci memiliki beberapa nama, yaitu Gunung Gadang, Korinci, Berapi Kurinci, dan Puncak Indrapura. Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil “Kurinji” yang disebut salah satunya tipe bunga di dataran tinggi.

Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi yang ada di pulau Sumatra. Para pecinta gunung di Indonesia banyak menjadikan gunung Kerinci sebagai tujuan pendakiannya. Hal tersebut karena gunung ini memiliki pemandangan yang Indah.

Sama dengan gunung lainnya, Gunung Kerinci juga memiliki banyak mitos yang beredar. Apa saja mitosnya?

Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 mitos yang ada di Gunung Kerinci

1. Manusia Harimau

Mitos Gunung Kerinci terakhir adalah keberadaan Cindaku. Mereka bukanlah manusia biasa, melainkan berwujud setengah manusia dan setengah harimau. Legenda ini tak hanya populer di Jambi, tetapi juga sampai Malaysia.

Asal-mula Cindaku berawal dari sosok bernama Tingkas. Ia adalah kelompok orang yang memiliki kedekatan ikatan batin dengan harimau.

Dipercaya bahwa Tingkas dulunya telah berjasa membantu masyarakat Kerinci, salah satunya adalah dalam melestarikan hutan.

Orang Kerinci percaya jika Cindaku memiliki kekuatan magis. Kekuatan tersebut berasal dari adat turun-temurun di desa Kerinci. Dengan kekuatan itu, mereka menjadi penjaga Gunung Kerinci.

2. Uhang Pundak

Kalau berbicara tentang mitos Gunung Kerinci, wajib banget untuk membahas Uhang Pandak. Cerita tentang keberadaan mereka bukan hanya dikenal di Tanah Air, tetapi juga hingga ke luar negeri.

Dalam bahasa Indonesia, Uhang Pandak sendiri berarti 'orang pendek'. Diketahui bahwa sejarah tentang legenda orang pendek ini pertama kali ditemukan dari catatan perjalanan Marco Polo tahun 1292 saat dirinya bertualang ke Asia.

Karena saking menariknya legenda orang pendek ini, beberapa peneliti bahkan sampai melakukan penelitian di tempat. Sebelum mereka, seorang zoologi asal Belanda, Van Heerwarden, pernah melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat pada 1923 silam.

Menurut kesaksiannya, Uhang Pandak memiliki perawakan layaknya anak usia 3-4 tahun, tetapi memiliki wajah tua. Mereka memiliki rambut hitam sebahu dengan tubuh dipenuhi bulu.

Dari pengakuannya, Uhang Pandak bukanlah termasuk spesies primata. Sampai sekarang, masih belum dipastikan makhluk jenis apa orang pendek Gunung Kerinci ini.

BACA JUGA:5 Gunung di Sumatra Barat Ini Aman di Taklukkan Bagi Kamu Pendaki Pemula, Gunung Apa saja?

3. Larangan Jam 12

Menurut masyarakat setempat, ada larangan di Gunung Kerinci yang harus dipatuhi yakni jangan main air, minum air dan mandi di jam 12 siang.

Larangan tersebut dipercaya karena pada jam 12 siang makhluk penunggu Gunung tersebut sedang memakai air dan itu waktu mereka.

Dalam satu hari, ada seorang yang melanggar pantangan tersebut akibatnya dia sakit perut setelah minum air di jam 12 siang.

4. Naga Raksasa

Keberadaan naga raksasa tidak terlepas dari kisah saudara kembar yatim piatu yang bernama Calungga dan Calupat.

Suatu hari Calungga pergi ke hutan sendirian dan menemukan sebuah telur besar, lalu dia memakannya sendiri tanpa memberi tahu Calupat.

Setelah memakan telur itu, badan Calungga berubah memanjang dan tumbuh sisik-sisik berwarna emas di sekujur tubuhnya.

Sisa dari badan Calungga yang besar itu membuat danau Bento dan semburan api naganya membuat Sungai Muara Angin.

5. Pohon Bolong

Pohon bolong memiliki diameter besar, terletak disamping kanan jalur pendakian atau persisnya di antara jalur pos 3 ke arah shelter 1.

Jalur yang dilalui dari pintu rimba sampai ke shelter 2 adalah jalur yang bervegetasi hutan lebat.

Kabarnya pohon bolong ini dulunya merupakan tempat untuk menyimpan mayat dari pendaki yang sudah wafat.

Dipesankan untuk para pendaki agar tidak berhenti makan, buang air, ataupun berfoto di sini karena ada penunggu di pohon tersebut, yaitu sosok nenek tua dan genderuwo.(*)

Kategori :